Bagi seorang investor, wajib mengetahui apa pengertian right issue. Sebuah fasilitas yang ada karena banyak faktor. Bisa itu karena perusahaannya sendiri, ada momen yang membuat roda perekonomian memburuk atau justru membaik, dan faktor lainnya.
Sebenarnya wujud dari right issue adalah sebuah fasilitas, fasilitas yang diberikan perusahaan emiten pada investornya. Hanya saja kesempatan untuk mendapatkan fasilitas ini antara satu investor dengan lainnya mungkin akan berbeda. Ada yang harus membeli right issue untuk bisa dapatkan hak di dalamnya, ada yang secara cuma-cuma diberi oleh perusahaan penerbit saham.
Pengertian right issue cukup ramai diperbincangkan belakangan ini. Banyak yang bertanya-tanya apakah right issue ini akan membuat investor untung atau justru buntung. Wajar, sebab mengerti pengertian right issue ini saja tidak bisa memberikan kesimpulan akan seperti apa pengalaman menggunakannya.
Right Issue Adalah
Pada dasarnya, right issue adalah hak yang diterima oleh seorang atau sekumpulan investor untuk menambah saham yang telah mereka miliki. Sederhananya memang demikian, penjelasan lebih lengkap akan semakin banyak dan semakin membuat Anda paham apa yang harus dilakukan kedepannya.
Bagaimana cara mendapatkan fasilitas atau hak ini? Apa saja syarat mendapatkannya? Bisa dikatakan setiap investor saham bisa mendapatkan hak ini. Memang begitu, tidak seperti hak lainnya dalam investasi saham yang hanya bisa didapat dengan satu cara saja.
Perbedaan cara mendapatkan right issue ini dipengaruhi status seorang investor saham. Untuk investor yang memang sudah lama atau setidaknya sudah pernah membeli saham di suatu perusahaan, maka punya kesempatan untuk mendapatkan right issue.
Sangat logis, mereka yang sudah punya saham di suatu perusahaan, akan ditawari right issue untuk menambah jumlah saham mereka dengan harga yang lebih rendah.
Mereka yang masih baru atau sebelumnya tidak memiliki saham di suatu perusahaan, katakanlah perusahaan X, maka ia harus melakukan pembelian. Pembelian right issue dari perusahaan X ini hanya bisa dilakukan di pasar sekunder.
Hak right issue ini tidak serta merta selalu ditawarkan dan bisa dipakai kapan saja sebesar investor, ada durasinya. Adapun durasi yang diberlakukan atau diberikan untuk investor menggunakan right issue adalah kurang lebih satu minggu. Jadi, jika dalam durasi itu investor tidak menggunakannya, maka akan dianggap hangus.
Apa Itu Right Issue?
Apa itu right issue sebenarnya juga bisa disebut sebagai HMETD. Menurut Intras Club, HMETD sendiri adalah singkatan untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Nama lain ini sesuai dengan pengertian right issue itu sendiri bukan?
Dalam bahasan pengertian right issue, pada kenyataannya Anda akan berjumpa dengan istilah lainnya lagi, yaitu cum rate dan ex rate. Sederhananya, cum rate adalah harga pembuka yang ditawarkan investor, sedangkan ex rate adalah harga penutupan selama masa right issue berlaku. Masih ingatkah Anda berapa durasi right issue ini berlaku?
Hal lainnya yang perlu diketahui dari right issue ini adalah keputusan investor. Investor lama akan mendapat hak right issue ini secara cuma-cuma, karena sebagai hak, sifatnya tidak wajib untuk digunakan.
Mungkin Anda menyimpulkan bahwa jika investor terus-terusan mendapat right issue dan terus-terusan tidak menggunakannya, kedepannya akan tidak diberi lagi. Ternyata hal ini tidak berlaku, perusahaan kedepannya tetap akan memberikan right issue pada investor lama mereka meskipun ada dari salah satunya yang tidak menggunakan. Membahas pengertian right issue sudah lebih mantap dengan mengerti sistemnya bukan?
Mengapa Perusahaan Emiten Memberikan Right Issue
Dari pengertian right issue sendiri mungkin Anda sudah bertanya-tanya, untuk apa perusahaan emiten memberikan fasilitas ini? Apakah menjual saham di pasar reguler dan pasar sekunder saja kurang menguntungkan bagi mereka?
Bukannya karena kurang untung, pengeluaran right issue khusus untuk investor mereka tentu ada tujuannya. Tujuan yang lebih spesifik dan mungkin belum Anda ketahui.
Di bagian ini akan dibahas beberapa alasan mengapa suatu perusahaan yang sudah menjual saham, menawarkan fasilitas right issue. Alasan yang pertama adalah karena perusahaan ingin melakukan ekspansi. Ekspansi perusahaan tentu membutuhkan modal, dan modal ini bisa terkumpul lebih cepat jika ada penawaran menarik untuk investor supaya segera menambah saham yang sudah mereka miliki.
Alasan lainnya adalah karena perusahaan tidak bisa memenuhi syarat free-flot yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Wajar, tentunya BEI tidak sembarangan dalam membolehkan saham-saham yang dijual untuk investor. Salah satunya adalah adanya syarat free-float yang harus terpenuhi jika perusahaan masih ingin berjualan saham di sini.
Tadi sudah dibahas alasan perusahaan ingin berekspansi. Ternyata right issue ini dirilis bukan melulu untuk ekspansi saja, bisa saja penjualan right issue nanti digunakan untuk menambah modal perseroan.
Penyaluran kredit, kegiatan operasional, dan kebutuhan perbankan, akan membutuhkan modal. Hal ini pun masih ada kaitannya dengan pengertian right issue secara tidak langsung.
Alasan yang terakhir adalah karena perusahaan ingin melunasi hutang. Tentu saja antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki jumlah hutang yang berbeda, modal yang ada untuk melunasi pun berbeda. Jika penjualan turun atau tak sesuai target, maka akan sulit untuk melunasinya.
Perbedaan Right Issue dengan Warrant
Right issue dan warrant ternyata sering dianggap sama oleh para investor saham. Terutama untuk mereka yang masih belajar atau baru saja terjun di dunia saham. Agaknya memang sulit membedakan keduanya jika tidak dipelajari, sebab wujud keduanya sama-sama merupakan hak istimewa.
Hak istimewa yang dimaksud adalah untuk bisa membeli saham dengan harga yang berbeda dari harga pasar. Perbedaan right issue dengan warrant yang pertama di bagian pasarnya. Keduanya tidak dijual di pasar yang sama. Seperti yang telah dibahas setelah pengertian right issue, hak ini diperjualbelikan di pasar sekunder.
Kalaupun tidak di pasar sekunder, investor bisa mendapatkan hak ini langsung dari perusahaan emiten.
Sedangkan warrant dijual di pasar reguler. Satu-satunya cara mendapatkan warrant adalah dengan membuatnya, tidak pernah ada kesempatan bagi investor untuk mendapatkan hak ini langsung dari perusahaan yang ingin dimiliki sahamnya.
Sudah sangat jelas bukan? Bahwasannya right issue bisa diberikan perusahaan pada investornya, sedangkan warrant memang harus dibeli oleh investor.
Kemudian untuk durasinya, masih ingatkah Anda bahwa right issue akan berlaku kurang lebih selama satu minggu? Durasi penggunaan warrant lebih lama dari right issue. Warrant bisa digunakan hingga 2 sampai 3 bulan ke depan setelah warrant ini dibeli.
Mempelajari pengertian right issue memang bisa membuat investor seperti Anda tahu caranya berspekulasi. Anda sudah bisa membuat keputusan kedepannya apakah akan menggunakan hak ini atau tidak, apakah akan membeli atau tidak, dan keputusan lainnya. Sebab investasi saham tanpa proses belajar, akan sulit membuat investornya sukses.
Tinggalkan Balasan