Saham Kompas 100

Satu dari istilah indeks saham yang terkenal dalam kalangan investor adalah saham Kompas 100. Istilah indeks saham tidak terdengar asing dalam telinga para investor yang sudah lama terjun ke dunia investasi, terutama saham.

Mungkin, indeks saham masih terdengar asing bagi para investor pemula. Indeks saham bertujuan untuk mengukur pergerakan harga sejumlah saham, dan terbagi menjadi beberapa jenis, salah satu aspek pembagiannya berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar.

Berinvestasi dalam saham Kompas 100, berpotensi mendapatkan dividen secara rutin setiap tahunnya. Karena, saham yang terdaftar pada indeks saham 100 ini, memiliki fundamental perusahaan yang baik dan kapitalisasi pasarnya besar.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu indeks saham, Anda harus mengetahui karakteristik saham tersebut. Agar dapat memperhitungkan keuntungan dan resiko yang sewaktu-waktu terjadi dari penanaman modal tersebut.

Daftar Saham Kompas 100

Bursa Efek Indonesia memasukkan beberapa saham ke daftar saham Kompas 100. Biasanya, setiap indeks memasukkan atau mengeluarkan saham baru pada masa pengamatan yang dilakukan setiap satu semester.

Pada periode 3 Agustus 2020-Januari 2021, bursa efek Indonesia mengumumkan saham yang masuk ke indeks saham Kompas 100 berjumlah sebelas. Saham tersebut adalah, Bank Bukopin, Bank Danamon Indonesia, Bank BRI Syariah, Buana Lintas Lautan, HK Metals Utama, Indofarma, Kimia Farma.

Serta, empat saham lainnya, Kino Indonesia, Link Net, J Resources Asia Pasifik, dan Salin Ivomas Pratama. Saham yang keluar dari indeks saham 100 periode Agustus-Januari 2021, yaitu, Bank CIMB Niaga, PT Bintang Oto Global, dan lainnya.

Baru-baru ini, bursa efek Indonesia menetapkan indeks saham Kompas 100 untuk periode Februari sampai Juli 2021. Ada seratus perusahaan, yang sahamnya terdaftar pada indeks saham 100. Saham tersebut adalah, Astra Agro Lestari, Ace Hardware Indonesia, Bumi Serpong Damai Tbk, Bank CIMB Niaga, Adaro Energy, dan sebagainya.

Ada 13 Saham yang keluar dari indeks saham 100 pada periode Februari hingga Juli 2021. Saham tersebut adalah, Indofarma, Indosat Tbk, Jaya Real Property Tbk, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Bank Bukopin Tbk, dan sebagainya.

Dalam penetapan indeks saham 100 tiap semesternya, selalu ada perusahaan yang keluar dan masuk. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya keluar masuk saham adalah, kinerja harga saham dari perusahaan masing-masing.

Apa Itu Saham Kompas 100?

Berdasarkan pemaparan intras club sebelumnya tentang daftar indeks saham 100, apa itu saham Kompas 100? Kumpulan dari seratus saham yang terdaftar pada BEI, berasal dari perusahaan yang mempunyai fundamental, serta kinerja yang baik. Jadi, pengertian indeks saham Kompas 100 adalah salah satu statistik yang berfungsi untuk mengukur kinerja harga pada 100 saham, dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.

Bursa efek Indonesia menerbitkan saham Kompas100 pada 10 Agustus 2007, bersama Kompas Media Group, perusahaan media berita harian Kompas. Sebuah prediksi menyatakan saham kategori Kompas 100 mampu mewakili nilai kapitalisasi pasar semua saham yang ada dalam BEI.

Saham Kompas 100 memiliki persentase sekitar 70-80%, sehingga mampu mewakili nilai kapitalisasi pasar seluruh saham pada BEI, sebesar 1.582 triliun. Karena hal tersebut, investor dapat mengawasi pergerakan indeks saham, hanya dengan mengamati pergerakan indeks pada Kompas 100. Selalu ada evaluasi setiap enam bulan sekali atau setiap semesternya, dan update daftar saham indeks 100 pada website BEI.

Kelebihan Saham Kompas 100

Sahamnya berasal dari perusahaan dengan reputasi baik, merupakan salah satu kelebihan saham Kompas 100. Biasanya, perusahaan yang telah lama beroperasi, reputasinya baik, serta cenderung stabil saat menghadapi situasi perekonomian sulit.

1. Dapat Menjadi Acuan (Benchmark) Bagi Investor

Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, saham Kompas100 dapat mewakili kapitalisasi pasar seluruh saham pada BEI, dengan persentase 70-80%. Maka, investor dapat mengamati pergerakan pasar dan kinerja portofolio investasi melalui indeks saham 100 ini. Industri pasar modal bisa menciptakan inovasi produk berbasis indeks yang mengacu pada  indeks Kompas 100 ini.

2. Kapitalisasi Pasar Besar

Kapitalisasi pasar merupakan harga saham suatu perusahaan yang berada pada BEI. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kategori besar, biasanya banyak sekali masyarakat yang memakai barang atau jasanya.

Harga saham cenderung berubah-ubah setiap harinya, bisa naik maupun turun. Jika kapitalisasi pasar besar, hal tersebut menandakan banyak investor yang mempercayakan modalnya ke perusahaan terkait.

Selain itu, perusahaan yang tergolong indeks 100, sahamnya banyak sekali beredar, tentu saja hal ini dapat menyebabkan kapitalisasi pasar semakin besar. Nilai saham dengan kapitalisasi besar, menarik banyak investor maupun trader untuk membeli saham tersebut.

3. Fundamental Perusahaan Bagus

Perusahaan sudah mampu mengatur kondisi keuangannya dengan baik. Ketika menghadapi situasi ekonomi yang sulit, perusahaan mampu bertahan dalam guncangan tersebut. Karena kondisi keuangannya yang cenderung mapan dan stabil, perusahaan juga tidak mengalami kesulitan dalam penjualan barang atau jasa. Karena, perusahaan dengan fundamental bagus, seiring dengan banyaknya konsumen yang membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan tersebut.

4. Resiko Perusahaan Terlikuidasi Kecil

Dalam saham yang kapitalisasi pasarnya kecil maupun menengah, ada resiko yang menghantui jika perusahaan kolaps lalu yang lebih parahnya terlikuidasi. Namun, dalam indeks saham 100 ini, resiko terjadinya kolaps pada perusahaan tergolong rendah. Karena perusahaan sudah mampu mengelola keuangannya dengan stabil, maka investor berpotensi menerima dividen dari perusahaan secara rutin setiap tahunnya.

Kekurangan Saham Kompas 100

Terlepas dari kelebihannya, apa saja kekurangan saham Kompas 100? Karena indeks saham jenis ini memiliki kapitalisasi pasar tergolong besar, seiring dengan harganya yang cenderung mahal pada pasar modal.

Investor yang ingin berinvestasi pada saham Kompas100, harus menyiapkan modal yang cukup besar. Modal yang besar ini sesuai dengan keuntungan atau dividen yang akan investor dapat.

Walaupun resiko sudah dapat terminimalisir dengan fundamental perusahaan yang baik. Tetapi, hal ini tidak menjamin terjadi kerugian, atau harga saham menurun pada hari esok.

Kekurangan lainnya adalah, seseorang berinvestasi secara perorangan bukan berkelompok. Jadi, Anda harus memilih produk investasi, dan mengawasi pergerakan saham secara mandiri.

Saran bagi investor pemula sebelum memutuskan berinvestasi saham, ada baiknya berkonsultasi dengan investor yang berpengalaman dalam bidang saham. Agar tidak salah memilih produk investasi, dan mampu mengawasi pergerakan harga saham pada bursa efek.

Dengan memahami indeks saham atau jenis-jenis saham, investor dapat menemukan atau cermat menganalisa peluang saham yang menguntungkan dan mencegah resiko.

Indeks saham Kompas 100, memperlihatkan statistik tentang kinerja saham yang cenderung baik. Karena tidak ada pihak yang dapat menjamin secara pasti, apakah investasi yang Anda pilih benar-benar berhasil. Maka, jadilah investor yang cerdas, dengan bertindak secara hati-hati dan tidak gegabah, karena berorientasi mendapat keuntungan secara cepat. Lebih baik mencegah resiko yang mungkin saja terjadi, dengan menunda mendapatkan keuntungan dengan cepat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *