Inilah penjelasan lengkap mengenai apa itu investasi saham mulai dari kelebihan dan kekurangan yang ada beserta cara investasi online.
Salah satu produk dari investasi keuangan adalah investasi saham. Produk lain dari investasi keuangan adalah, reksadana, reksadana syariah, obligasi, sukuk, dan lainnya. Mendengar kata investasi, kebanyakan orang beranggapan bahwa investasi harus memiliki modal yang besar. Hanya orang-orang yang memiliki kelebihan materi saja, yang mampu berinvestasi.
Padahal, semua orang bisa melakukan investasi, jika memiliki kemauan kuat. Bahkan, memulai sebuah investasi bisa dari nominal sebesar seratus ribu rupiah. Coba pikirkan! Biaya kebutuhan hidup pada masa mendatang semakin tinggi.
Misalnya, ada seorang pemuda berkeinginan untuk menikah. Setelah menikah, pasti ada keinginan lain, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, rekreasi keluarga, pergi haji atau umrah, maupun hidup terjamin pada masa tua nanti. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menabung saja tidak cukup. Investasi menjadi jembatan bagi Anda, untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Apa Pengertian Investasi Saham?
Sebelum mengetahui definisi apa itu investasi saham? Terdapat dua kata, yaitu investasi dan saham. Investasi adalah upaya menanam modal atau aset dalam kurun waktu tertentu, dengan harapan memperoleh keuntungan besar pada masa yang akan datang.
Di sisi lain saham adalah bukti kepemilikan pada suatu perusahaan. Jadi, investasi saham adalah menanam modal dalam bentuk kepemilikan perusahaan, dan mendapatkan keuntungan sebanyak saham yang Anda beli.
Pada tahun 2020, Intras Club sudah menghitung terdapat lebih dari 700 perusahaan atau emiten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, klasifikasi saham pada sistem Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) menetapkan 9 sektor dan 56 sub sektor turunan.
Tahun 2021, BEI mengeluarkan klasifikasi baru, IDX Industrial Classification (IDX-IC). Adapun, klasifikasi baru tersebut terbagi menjadi 12 sektor, 35 sub sektor, serta 69 industri dengan 130 sub industri. Dua belas sektor tersebut, yaitu energi, perindustrian, bahan baku, konsumen primer, konsumen non-primer, kesehatan, keuangan, teknologi, infrastruktur, transportasi dan logistik, produk investasi tercatat, serta properti dan real estate.
Penerapan klasifikasi baru untuk mengembangkan sektor ekonomi dan perusahaan yang terdaftar pada BEI belum lama ini. Bursa Efek Indonesia menetapkan klasifikasi baru selaras dengan praktik yang biasa ada pada bursa saham lainnya.
Cara Investasi Saham Online
Beberapa investor pemula tidak mengetahui cara investasi saham online. Salah satu bentuk tanam modal yang populer di kalangan anak muda maupun influencer adalah investasi saham. Investor mendapatkan dividen, jika perusahaan menghasilkan laba, maka pemilik modal mendapatkan keuntungan yang fantastis dari investasi saham.
1. Mempersiapkan Modal Awal
Ketentuan minimal pembelian saham adalah satu lot, atau setara seratus lembar. Misalkan, harga satu lembar saham Rp. 1000, maka modal untuk membeli satu lot saham adalah Rp. 100.000. Jadi, apakah dengan nominal seratus ribu, sudah menjadi investor saham?
Tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan sekuritas, beberapa sekuritas menetapkan minimal modal awal pembukaan rekening efek kisaran 3-5 juta rupiah. Ada juga sekuritas yang tidak menetapkan syarat minimal dana untuk membuka rekening efek.
Semakin besar harga saham, semakin tinggi juga mengeluarkan modal awal. Oleh sebab itu, gunakan dana khusus untuk berinvestasi agar tidak tercampur dengan dana kebutuhan lain.
2. Membuka Rekening Efek
Seperti halnya menabung, butuh pembukaan rekening pada perusahaan sekuritas untuk investasi saham. Pilihlah perusahaan sekuritas yang terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar transaksi Anda terjamin keamanannya.
Untuk membuka rekening efek, bisa datang ke perusahaan sekuritas secara langsung, atau melalui media online, dengan mengunjungi website resmi sekuritas atau aplikasi investasi pada smartphone. Proses pembukaan rekening memakan waktu sekitar 24 jam.
Setelah itu, calon investor mendapatkan Rekening Dana Nasabah (RDN) dan kartu Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). KSEI merupakan kartu identitas yang menandakan bukti sah menjadi investor, dan berfungsi cek portofolio saham.
3. Menyetor Dana yang Telah Dipersiapkan ke Rekening Efek
Menyetor dana yang sudah tersedia sejak awal ke rekening dana nasabah. Cara mengirimnya hampir sama dengan setor dana ke rekening tabungan. Top up dana pada RDN, bisa melalui transfer ATM, digital banking, maupun setor tunai ke teller.
4. Transaksi Online
Setelah rekening aktif dan sudah top up sejumlah dana ke RDN, Anda siap melakukan investasi saham secara online. Biasanya, pada aplikasi investasi terdapat fitur rekomendasi, Anda bisa memanfaatkan fitur yang ada di aplikasi, atau bertanya langsung dengan customer service terkait teknis transaksi.
Kelebihan Investasi Saham yang Harus Dipahami
Apa saja kelebihan investasi saham? Selain, faktor transaksi investasi saham yang mudah dan cepat, serta menawarkan keuntungan fantastis. Produk investasi satu ini, mempunyai kelebihan sebagai berikut. Â
1. Return yang Berpotensi Tinggi
Pergerakan saham yang dinamis, sehingga menyebabkan investor mendapat return besar dengan cepat. Karena hal tersebut, investasi saham dapat memberikan banyak keuntungan dengan mudah.
2. Nilainya Sangat Likuid
Saham memiliki nilai yang sangat likuid, karena itu bila investor cerdas mengelola saham. Maka, saham bisa terjual dengan harga yang lebih tinggi, daripada harga awal saat membeli. Selain itu, pemerintah telah memfasilitasi wadah jual beli saham melalui bursa efek Indonesia.
3. Tidak Membutuhkan Karyawan
Anda bisa mengawasi kondisi saham sendiri, sehingga tidak perlu mempekerjakan karyawan. Karena itu, investor harus tahu banyak tentang dasar dan alur saham. Anda bisa berkonsultasi dengan mentor yang berpengalaman dalam mengelola saham. Maka, risiko kerugian dapat terminimalisir.
4. Tidak Ada Pajak
Selama berinvestasi dalam bentuk saham, investor tidak perlu membayar pajak. Karena tidak ada kewajiban pajak yang bagi investor.
5. Tidak Ada Biaya Perawatan
Biasanya, dalam berbisnis membutuhkan dana untuk merawat peralatan dan perlengkapan penunjang bisnis. Investasi saham tidak memerlukan biaya perawatan, sehingga pemilik modal bisa fokus ke aktivitas lainnya. Namun, investor harus mengawasi perkembangan saham, agar lebih cepat mengambil tindakan saat terjadi hal buruk.
6. Memantau Nilai Saham dari Smartphone
Investor dapat mengecek pergerakan saham secara berkala lewat gadget secara online, dan mendapatkan laporan secara teratur tentang saham miliknya.
Kekurangan Investasi Saham
Apa saja kekurangan investasi saham? Meskipun, berpeluang mendapatkan keuntungan besar. Saham juga tidak lepas dari risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
1. Risiko Kerugian Besar
Return yang tinggi ternyata memiliki potensi rugi yang tidak kalah besarnya, jika salah memilih saham. Saham juga fluktuatif, karena nilainya yang sangat likuid.
2. Mudah Terpengaruh Karena Tergiur Pendapatan Besar
Kemudahan mengakses harga saham, bisa saja menjadi bumerang bagi investor. Beberapa orang bertindak secara ceroboh hanya karena tergiur mendapatkan keuntungan dengan cepat. Apalagi, jika pergerakan saham saat itu sedang pada posisi positif.
Sebelum memutuskan untuk investasi saham. Sebaiknya, Anda pelajari dahulu dasar-dasar tentang saham, untuk mengurangi risiko. Tujuan utama investasi adalah mendapatkan keuntungan, tentu saja Anda tidak ingin mengalami kerugian karena berinvestasi.
Tinggalkan Balasan