Penjelasan lengkap apa itu saham ISSI atau indeks saham syariah Indonesia mulai dari daftar emiten, kelebihan, dan kekurangan yang ada. Bursa efek Indonesia mengeluarkan salah satu instrumen investasi syariah, yaitu indeks syariah. Ada tiga jenis indeks saham syariah yang tercatat pada bursa efek Indonesia.
Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), dan Jakarta Islamic Index (JII70). Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, membuat produk investasi saham syariah memiliki peluang besar untuk berkembang.
Pertambahan jumlah saham syariah pada bursa efek Indonesia, juga kian pesat. Pada tahun 2013, jumlah saham syariah yang tercatat hanya sekitar 328
Tahun 2021 kini sudah ada sekitar 424 emiten yang terdaftar pada saham ISSI. Jumlah saham syariah yang semakin bertambah, menunjukkan banyaknya investor yang mempercayakan modalnya pada saham syariah.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada indeks syariah, Anda sebagai investor yang cermat harus mengetahui informasi tentang apa itu indeks saham syariah Indonesia.
Bukan hanya sekadar mencari keuntungan. Dengan memilih produk investasi syariah, para investor juga berharap dapat memperoleh keberkahan yang terkandung dalam investasi syariah tersebut.
Apa Itu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Sebelum mengetahui saham-saham yang terdaftar dalam ISSI, apa itu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)? Indeks yang mencakup seluruh saham syariah yang ada pada BEI, dan terdaftar dalam daftar efek syariah.
Indeks saham syariah Indonesia, pertama kali meluncur pada 12 Mei 2011. Karena sahamnya masuk ke dalam daftar efek syariah, maka BEI tidak menyeleksi saham syariah yang masuk ke ISSI.
Konstituen ISSI mengalami seleksi ulang dua kali dalam satu tahun, pada bulan Mei dan November. Jadwal seleksi ini sama dengan waktu review Daftar Efek Syariah (DES).
Ada saham yang masuk dan keluar dari konstituen ISSI, selama periode seleksi tersebut. Sektor perbankan syariah merupakan sektor saham yang banyak menjadi perhatian bagi pelaku pasar modal syariah.
Pada tahun 2020, investor yang melakukan transaksi saham syariah melalui Sharia Online Trading System (SOTS) mencapai 80.000 lebih. Jumlah ini cukup fantastis, karena pada tahun 2016, jumlah investornya hanya berkisar 12.000.
Intras Club sangat merekomendasikan investasi di saham ISSI yang memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan karena seiring dengan pertumbuhan ekonomi syariah. Selain itu, tren masyarakat yang merasa lebih nyaman menanam modal pada saham berbasis syariah membuat indeks ini menjadi primadona masyarakat muslim di Indonesia.
Daftar Saham ISSI
Ada sekitar 424 emiten yang sahamnya terdaftar dalam daftar saham ISSI. Bursa efek Indonesia telah menetapkan saham ISSI melalui review DES, untuk periode Desember 2020 hingga Mei 2021.
Daftar saham syariah tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Desember 2020. Saham tersebut adalah, Bank BRI Syariah, Bank BTPN Syariah, Sepatu Bata Tbk, Alam Sutera Realty Tbk, dan sebagainya.
Ada sekitar 12 saham yang baru masuk ke ISSI, pada periode Desember 2020-Mei 2021. Saham-saham itu adalah, Akbar Indo Makmur Stimec, Lancartama Sejati Tbk, Timah Tbk, Sentral Mitra Informatika Tbk, dan sebagainya.
Sementara itu, sekitar 42 saham keluar dari perhitungan saham ISSI baru-baru ini. Saham itu seperti, Smartfren Telecom Tbk, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, MD Pictures Tbk, Astra International Tbk, Jasa Marga, dan sebagainya.
Emiten harus memenuhi persyaratan tertentu, untuk menerbitkan efek syariah, yaitu kegiatan usaha dan pengelolaannya harus sesuai prinsip syariah. Jadi, tidak mengandung riba, gharar atau penipuan dalam mengelola usaha.
Selain itu, perusahaan harus memproduksi barang atau jasa yang halal. Bukan barang yang haram atau menimbulkan mudharat bagi konsumennya.
Emiten juga harus memiliki direksi maupun komisaris yang memahami prinsip syariah, dan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip syariah pasar modal. Selain itu, harus ada anggota dewan pengawas syariah yang mengawasi kegiatan perusahaan tersebut.
Kelebihan Saham ISSI
Apa saja kelebihan saham ISSI? Sebagai seorang muslim, pastinya memilih investasi syariah. Seperti produk investasi pada umumnya, investasi syariah juga memiliki kelebihan.
Indeks saham ISSI menjadi solusi bagi Anda yang ingin berinvestasi saham yang halal dan sesuai dengan syariat.
1. Menerapkan Prinsip Syariah
Praktik transaksi efek-efek syariah, seperti saham syariah, reksadana syariah dan sukuk, berada dalam pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa DSN-MUI nomor 40 tahun 2002, tentang pedoman dan penerapan prinsip syariah pada pasar modal.
Karena, saham ISSI telah terjamin kehalalannya oleh MUI, underlying asset dan objek usaha yang berada dalam pengelolaan emiten juga halal. Jadi, investor tidak perlu khawatir untuk berinvestasi saham syariah.
2. Terdapat Saham yang Likuid
Saham likuid merupakan saham yang aktif sekali transaksi perdagangannya dalam bursa efek. Saham-saham yang likuid seperti ini, sangat mudah menjual atau membelinya.
Beberapa saham indeks LQ45, ternyata ada yang terdaftar pada daftar saham syariah. Indeks saham LQ45 sendiri merupakan kumpulan saham yang sangat likuid, kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaannya baik.
Dengan kata lain, berinvestasi pada saham syariah yang termasuk dalam indeks LQ45 lebih menjanjikan hasilnya, dan minim resiko.
3. Jenis Saham Blue Chip Terdapat Pada Saham Syariah
Saham lainnya yang terkenal dengan kapitalisasinya besar, harga saham cenderung stabil, adalah saham blue chip. Karena harganya stabil, resiko turunnya harga pada saham blue chip tergolong minim. Investasi saham syariah pada jenis blue chip, dapat terbilang aman bagi investor.
4. Mendapatkan Dividen Secara Rutin
Agar investor mendapatkan bagi hasil keuntungan secara rutin setiap tahunnya. Pilih saham syariah yang menjanjikan dividen besar dan memberikannya dengan rutin setiap tahun pada investor.
Jika emiten dapat mengelola modal dari investor, dan menghasilkan keuntungan. Investor memperoleh dividen, jadi investor dan perusahaan sama-sama untung.
Atau, jika saham yang Anda miliki pergerakan harganya naik. Anda bisa menjual saham tersebut, dan memperoleh capital gain dari selisih harga beli saham sebelumnya dan harga jual.
Kekurangan Saham ISSI
Apa saja kekurangan saham ISSI? Sepanjang tahun 2020, dalam aspek year to date (ytd). Kinerja ketiga indeks saham syariah lebih rendah daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal ini dapat terlihat dari persentase penurunan saham ISSI sebanyak 14,60%, JII70 mengalami koreksi sebesar 14,13%, serta minus JII sebanyak 15,38%. Namun, IHSG hanya mengalami penurunan sebesar 12,77%.
Penyebab kinerja indeks saham syariah cenderung lebih rendah daripada IHSG, karena saham-saham bank konvensional memberikan sumbangan besar bagi IHSG. Sedangkan, dalam indeks saham syariah tidak ada saham bank konvensional.
Seiring dengan perkembangannya, saham ISSI mempunyai potensi perkembangan yang bagus. Terlihat dari investor yang menggunakan sharia online trading system tercatat lebih dari 80.000 orang, pada tahun 2020.
Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi pada objek usaha yang halal melalui saham syariah. Menurut direktur pasar modal OJK, bursa efek Indonesia juga mengupayakan edukasi tentang saham syariah.
Salah satu bentuk edukasi tersebut, dengan menerbitkan tiga indeks saham syariah, yaitu ISSI, JII70, dan Jakarta Islamic Index (JII). Emiten yang ingin memasuki saham syariah, harus mengalami seleksi. Agar tidak melenceng pada prinsip pasar modal syariah.
Terkait
Related Posts
Saham Gorengan
Ada beberapa penyebutan saham yang familiar dalam dunia pasar modal, salah satunya adalah saham gorengan. Sudah tidak asing lagi, saham terbagi menjadi beberapa kelompok, tergantung dari kualitas...