Public Expose
Public expose mungkin jadi istilah yang pernah Anda dengar atau baca. Namun, apakah Anda sudah tahu betul apa artinya? Dan mungkin istilah ini sudah cukup sering Anda jumpai namun Anda belum terlalu paham apa artinya.
Public expose atau ekspos publik sebenarnya berwujud sebuah acara. Bisa diikuti siapa saja, termasuk anda yang belum pernah sama sekali beli saham. Betul sekali, meskipun ekspos publik ini adalah program yang diikuti perusahaan untuk ‘memamerkan’ perkembangan mereka, tetap saja hal ini berkaitan dengan saham.
Dalam kesempatan ini akan dibahas selengkap-lengkapnya public expose supaya Anda bisa menjadi investor saham yang lebih cerdas. Juga akan dibahas apa perbedaannya dengan RUPS yang masih sering dianggap sama dengan acara ini.
Apa Itu Public Expose
Apa itu public expose menjadi pertanyaan yang wajib ditemukan jawabannya. Apalagi jika status Anda sekarang adalah seorang calon investor saham, harus tahu apa artinya.
Sebelum masuk ke pembahasan definisinya, Anda perlu tahu dulu bahwa ekspos publik ini merupakan sebuah program yang Anda butuhkan. Dibutuhkan oleh para calon investor karena akan memudahkan mereka dalam membuat keputusan.
Saat masuk ke laman BEI, kemungkinan Anda perna bingung untuk memilih beli saham di perusahaan mana. Harga satu sama lainnya cukup mirip-mirip, meski ada yang banyak selisihnya. Jika ada program ini dan Anda mengikutinya, akan tahu mana yang sebaiknya dipilih. Sebab, sebagai investor pasti Anda akan lebih percaya pada perusahaan yang kinerjanya bagus.
Public Expose Adalah
Public expose adalah program di mana perusahaan akan mempresentasikan atau memberitahu kinerja perusahaan yang telah tercatat kepada masyarakat. Perusahaan yang tercatat dalam BEI atau yang biasa disebut sebagai perusahaan emiten wajib setidaknya melakukan ekspos publik ini satu kali dalam satu tahun.
Itu ‘setidaknya’, artinya perusahaan boleh saja melakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun. Kinerja perusahaan akan dijelaskan dalam program ini, sehingga masyarakat jadi tahu bagaimana perkembangan perusahaan.
BEI telah menentukan jadwal-jadwal ekspos ini dilakukan untuk setiap perusahaan yang sudah mendaftar. Tentu tidak sedikit perusahaan yang ikut program ini. sebagai contohnya adalah ekspos yang diadakan di tahun 2020 kemarin. Beberapa perusahaan yang mengikuti antara lain PT Timah Tbk., PT Total Bangun Persada Tbk., PT Garuda Metalindo Tbk., PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Buana Lintas Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., dan masih banyak lainnya.
Program ini diadakan untuk menguntungkan banyak pihak, baik untuk perusahaan sendiri maupun untuk seorang calon investor. Juga untuk investor yang sudah pemegang saham di perusahaan yang ikut program ini. Mereka jadi tahu apakah saham yang mereka tanam akan menguntungkan atau tidak.
Manfaat Public Expose
Pastinya ada manfaatnya, meskipun mengerti definisinya saja mungkin sudah memberikan Anda kesimpulan terkait manfaatnya. Berikut adalah beberapa manfaat menurut Intras Club yang bisa didapatkan dari perusahaan yang melakukan public expose kepada para investornya.
1. Nilai Perusahaan Bisa Meningkatkan
Karena perkembangan perusahaan terekspos ke publik, makan penilaian masyarakat atau calon investor pada perusahaan tersebut akan baik. Dengan begitu, sama artinya jika nilai perusahaan akan semakin meningkat juga.
2. Citra Positif Perusahaan Bisa Meningkat
Perusahaan bisa menjual saham melalui Bursa Efek Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengikuti ekspos publik ini. Jika perusahaan emiten mengikuti peraturan ini, tentu saja perusahaan tersebut mendapat citra bagus dari BEI.
3. Pendanaan Jadi Mudah Didapat
Dari manfaat-manfaat di atas, muncul manfaat lain yang sifatnya lebih spesifik. Kali ini manfaatnya adalah perusahaan tidak akan kesulitan mendapatkan pendanaan. Bagaimana tidak, perusahaan sudah mendapat nilai dan citra yang bagus, pasti tak sulit bagi seorang investor untuk mempercayakan modal mereka pada perusahaan tersebut.
4. Kelangsungan Perusahaan Bisa Terjamin
Karena bisa mendapatkan investor, dipercaya BEI sehingga bisa tetap menjual saham di sana, dan tak sulit mendapat pendanaan, maka kelangsungan perusahaan akan semakin terjamin.
Bagaimana Jika Perusahaan Tidak Melakukan Public Expose?
Kemungkinan besar Anda bertanya-tanya, apa yang terjadi jika perusahaan tidak ikut dalam program yang diadakan oleh BEI ini. Yang mana padahal BEI sendiri telah memberlakukan peraturan untuk perusahaan emiten supaya ikut program ekspos ini setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Agaknya jarang ada perusahaan yang menolak ikut program ini. Sebab, bisa dikatakan mengikuti ekspos publik ini sama saja punya kesempatan untuk memberitahu masyarakat bahwa mereka adalah perusahaan yang aman untuk berinvestasi, bisa berkembang, tidak akan merugikan investornya, dan lain sebagainya.
Dari mana lagi kesempatan ini bisa didapat jika tidak dari mengikuti program public expose? Loyalitas karyawan mungkin menjadi menurun jika ekspos ini tidak dilakukan. Ini baru risiko pertama, yang bisa terjadi juga bisa tidak. kelangsungan usaha bisa terancam merupakan risiko yang kedua.
Adapun risiko yang ketiga adalah citra perusahaan bagi BEI akan berkurang atau menjadi negatif. BEI sudah beri kesempatan untuk menjual saham di sana dan memberi kesempatan untuk memberitahu publik kemajuan mereka, namun tidak diikuti, wajar jika menyebabkan penurunan citra positif.
Jumlah investor akan menurun atau sulit menjadi banyak karena ekspos tidak dilakukan. Risiko yang terakhir adalah, perusahaan akan menjadi kesulitan dalam mendapatkan pendanaan. Sebab pendanaan ini dilakukan oleh investor, yang mana padahal di risiko sebelumnya, investor akan sulit mempercayakan modal mereka untuk perusahaan ini.
Perbedaan Public Expose dengan RUPS
Sebenarnya sangat jelas ada perbedaan public expose dengan RUPS. Keduanya merupakan dua acara yang jauh berbeda meskipun tujuan utamanya sama. Namun subjek yang digunakan untuk dua acara ini akan berbeda. Istilahnya, siapa yang harus mendapatkan info kedua acara ini adalah dua subjek yang berbeda.
Pertama mari kita bahas kesamaannya terlebih dahulu. Keduanya sama-sama sebuah acara yang bertujuan untuk memberitahu orang lain tentang perkembangan perusahaan. Untuk Anda yang masih awam, RUPS ini adalah singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Dengan arti singkatannya yang sedemikian rupa, kita semua pasti setuju bahwa RUPS diadakan hanya antara perusahaan dengan mereka pemegang saham saja. Siapa saja yang punya saham di perusahaan tersebut, punya hak untuk bergabung di acara RUPS. Hanya pemegang saham saja, orang umum tidak bisa ikut.
Sedangkan siapa yang berhak bergabung dalam PUBEX atau public expose adalah semua orang. Pemegang saham, pemegang saham di perusahaan lain, maupun sama sekali tidak memegang saham, boleh-boleh saja mengikuti acara ini.
Malahan acara ini sangat disarankan untuk diikuti para calon investor. Sebab, sesuai dengan manfaatnya, dengan acara ini investor bisa lebih mudah membuat keputusan untuk membeli saham di suatu perusahaan atau tidak. Public expose sangat membantu investor atau calon investor, dan juga membantu perusahaan untuk memberitahu perkembangan mereka pada masyarakat.
Stock Split dan Reverse Stock Split
Stock split boleh jadi merupakan istilah yang sudah sangat dipahami investor saham. Untuk yang sudah berpengalaman atau profesional menjadi investor produk ini, untuk mereka yang masih belajar, wajib tahu apa artinya.
Berasal dari dua kata, yaitu ‘stock’ dan ‘split’, sekarang ini juga Anda bisa menyimpulkan bahwa arti dari stock split adalah pembagian stock atau saham. Namun tentu, sebaiknya Anda jangan hanya mengerti arti sederhananya saja.
Akan jauh lebih cerdas sebagai investor saham jika Anda juga belajar reverse stock split. Pembahasan antara keduanya dan perbedaan antara keduanya sudah Intras Club jelaskan dibawah ini.
Stock Split Adalah
Stock split adalah aksi yang dilakukan perusahaan emiten untuk memecah nilai saham yang ada. Jika sahamnya dipecah, maka tentu saja harganya juga turun. Kita coba ambil contoh supaya lebih mudah dipahami.
Misalnya perusahaan X tadinya menjual 1.000 lembar saham dengan harga satuannya Rp10.000. Itu artinya, jika ditotal semuanya sahamnya memiliki nilai sebesar Rp10.000.0000. Kemudian dilakukan split di mana nilai saham total tetap sama namun harganya lebih murah.
Dari yang tadinya 1.000 lembar saham dipecah menjadi 2.000 lembar saham. Karena jumlahnya dua kali lipat, maka harganya akan lebih murah 2 kali lipat, yaitu sebesar Rp5.000 saja. Total nilai saham tetap lah sama setelah dilakukan split, yaitu sebesar Rp10.000.000.
Kini Anda sudah lebih paham dengan pembagian atau pemecahan saham, saham yang tadinya sedikit menjadi lebih banyak.
Apa Itu Stock Split
Apa itu stock split jika tidak ada manfaatnya? Dilakukannya pemecahan nilai saham tentu memberikan manfaat. Bukan hanya untuk perusahaan yang menawarkan saja, melainkan juga untuk investor. Baik investor lama maupun investor yang masih baru di perusahaan yang melakukan split.
Lebih lengkap tentang manfaatnya akan dibahas berikutnya. Namun yang pasti, dari ulasan sebelumnya Anda sudah tahu bahwa harga saham semakin murah setelahnya. Dengan begitu, bisa diambil satu kesimpulan utama, yaitu jadi kesempatan untuk bisa beli saham dengan harga murah.
Sangat penting untuk dipahami bukan? Investor akan menyesal jika tidak kenal dengan istilah pemecahan ini.
Manfaat Stock Split
Bukannya dilakukan secara cuma-cuma atau tanpa tujuan yang jelas. Tentu split saham yang dilakukan perusahaan ini ada manfaatnya. Apa saja manfaatnya akan dibahas di bagian ini.
Dengan dilakukannya pemecahan saham, perusahaan bisa mengubah jumlah saham yang odd lot menjadi round lot. Karenanya, perusahaan emiten tetap bisa menjual saham di Bursa Efek Indonesia karena sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Diversifikasi investasi kini bisa dilakukan investor jika perusahaan melakukan pemecahan saham. Adapun manfaat lainnya adalah untuk menarik perhatian para investor baru supaya mau membeli.
Alasan ini sangatlah wajar, coba saja ketika Anda ingin membeli saham perusahaan X yang harganya Rp5.000. Setelah split, harganya menjadi Rp3.000 saja, pasti Anda menilai ini sebagai kesempatan emas bukan?
Lebih spesifik, split ini dilakukan untuk memudahkan investor. Sebab, hasil dari dilakukannya split adalah untuk menghindari harga yang dianggap tinggi sehingga dinilai memberatkan bagi investornya. Split lah yang jadi kesempatan untuk investor.
Kemudian dengan melakukan pemecahan nilai saham ini, perusahaan jadi lebih mudah menjaga likuiditas saham. Pada dasarnya produk investasi saham memang harus punya likuiditas tinggi. Jika pemecahan saham dilakukan, maka pergerakan saham akan semakin tinggi, alhasil likuiditasnya pun menjadi tinggi.
Nantinya Anda juga akan berjumpa dengan istilah reverse stock split. Keduanya sama-sama bisa terjadi, hanya saja SS lebih sering dilakukan daripada RSS.
Perbedaan Stock Split dengan Reverse Stock Split
Jangan hanya tahu satu istilah ini saja tanpa tahu apa perbedaan SS dengan RSS. Sederhanya, keduanya memiliki arti yang bertolak belakang. Kita sudah tahu bahwa pengertian stock split adalah pembagian atau pemecahan saham. Jumlahnya menjadi banyak jika split ini dilakukan.
Sedangkan RSS adalah kebalikannya, di mana saham akan digabungkan sehingga menjadi sedikit jumlahnya. Reverse stock split ini dilakukan perusahaan untuk mengendalikan nilai saham yang telah terjual di bursa efek.
Perusahaan akan menggabungkan beberapa atau seluruh jumlah saham yang ada menjadi nilai yang lebih kecil. Hal lainnya yang tak kalah penting adalah proses reverse ini tidak dilakukan secara sembarangan, memang bisa dilakukan kapan saja namun penggabungannya harus sesuai dengan rasio.
Sangat jarang sekali perusahaan melakukan RSS. Investor juga harus mengetahui atau menganalisis, bahwasannya jika kedepannya Anda menjumpai perusahaan melakukan RSS ini, maka artinya perusahaan tersebut sedang bermasalah keuangannya.
Seperti SS, ada dampak yang diterima perusahaan jika reverse dilakukan. Dampaknya adalah harga saham akan terus turun sehingga anjlok. Dampak lainnya jika ini tetap dilakukan adalah, timbulnya kontroversi yang bisa saja membuat harganya terus turun. Sudah turun karena ada reverse atau penggabungan, semakin turun karena ada kontroversinya.
Apa Itu Reverse Stock Split?
Sudah ada dalam perbedaan di atas, apa itu reverse stock split merupakan penggabungan yang dilakukan perusahaan supaya nilai sahamnya lebih kecil. Misalnya saja perusahaan X tadinya menjual 1.000 lembar saham, jika reverse dilakukan, maka mereka kana menggabungkannya menjadi 500 saham saja.
Tak menutup kemungkinan menjadi nilai yang lebih kecil lagi. Mislaya menjadi 300 lembar atau 200 lembar. Apa yang mempengaruhi besarnya nilai akhir? Rasio saham yang dimiliki perusahaan emiten.
Karena nilai atau jumlah sahamnya semakin kecil, tentunya ada kesimpulan lain yang sudah Anda pikirkan. Benar sekali, soal harga. Karena ada beberapa saham yang digabungkan sehingga jumlah yang beredar semakin sedikit, harga saham itu sendiri menjadi lebih tinggi atau mahal.
Reverse Stock Split Adalah
Reverse stock split adalah sebuah kesempatan yang bisa menguntungkan investor, namun juga bisa merugikan perusahaan. Menguntungkan untuk investor karena mereka bisa menjual kembali saham yang dimiliki dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Sedangkan untuk perusahaan, melakukan reverse reverse stock split membuat mereka berspekulasi terhadap harga saham, ‘tidak laku’. Tentu saja, sedikit soal ini telah dibahas sebelumnya. Investor yang sudah berpengalaman atau sudah cukup belajar, akan menilai baha reverse yang dilakukan pertanda perusahaan sedang punya masalah keuangan.
Nilainya anjlok sehingga mereka memiliki potensi untuk kehilangan investor. Memang betul tujuan dari reverse stock split ini adalah untuk mengendalikan harga saham di bursa efek, terutama Bursa Efek Indonesia. Namun, sangat berisiko membuat perusahaan kehilangan investor mereka.
Dari sini terbukti bahwa mempelajari stock split saja akan kurang. Investor juga harus belajar reverse nya untuk bisa tahu kemungkinan terburuk. Investor juga menjadi tahu apa yang harus dilakukan ketika hal ini benar-benar terjadi, meskipun sangat jarang.
Pengertian Right Issue
Bagi seorang investor, wajib mengetahui apa pengertian right issue. Sebuah fasilitas yang ada karena banyak faktor. Bisa itu karena perusahaannya sendiri, ada momen yang membuat roda perekonomian memburuk atau justru membaik, dan faktor lainnya.
Sebenarnya wujud dari right issue adalah sebuah fasilitas, fasilitas yang diberikan perusahaan emiten pada investornya. Hanya saja kesempatan untuk mendapatkan fasilitas ini antara satu investor dengan lainnya mungkin akan berbeda. Ada yang harus membeli right issue untuk bisa dapatkan hak di dalamnya, ada yang secara cuma-cuma diberi oleh perusahaan penerbit saham.
Pengertian right issue cukup ramai diperbincangkan belakangan ini. Banyak yang bertanya-tanya apakah right issue ini akan membuat investor untung atau justru buntung. Wajar, sebab mengerti pengertian right issue ini saja tidak bisa memberikan kesimpulan akan seperti apa pengalaman menggunakannya.
Right Issue Adalah
Pada dasarnya, right issue adalah hak yang diterima oleh seorang atau sekumpulan investor untuk menambah saham yang telah mereka miliki. Sederhananya memang demikian, penjelasan lebih lengkap akan semakin banyak dan semakin membuat Anda paham apa yang harus dilakukan kedepannya.
Bagaimana cara mendapatkan fasilitas atau hak ini? Apa saja syarat mendapatkannya? Bisa dikatakan setiap investor saham bisa mendapatkan hak ini. Memang begitu, tidak seperti hak lainnya dalam investasi saham yang hanya bisa didapat dengan satu cara saja.
Perbedaan cara mendapatkan right issue ini dipengaruhi status seorang investor saham. Untuk investor yang memang sudah lama atau setidaknya sudah pernah membeli saham di suatu perusahaan, maka punya kesempatan untuk mendapatkan right issue.
Sangat logis, mereka yang sudah punya saham di suatu perusahaan, akan ditawari right issue untuk menambah jumlah saham mereka dengan harga yang lebih rendah.
Mereka yang masih baru atau sebelumnya tidak memiliki saham di suatu perusahaan, katakanlah perusahaan X, maka ia harus melakukan pembelian. Pembelian right issue dari perusahaan X ini hanya bisa dilakukan di pasar sekunder.
Hak right issue ini tidak serta merta selalu ditawarkan dan bisa dipakai kapan saja sebesar investor, ada durasinya. Adapun durasi yang diberlakukan atau diberikan untuk investor menggunakan right issue adalah kurang lebih satu minggu. Jadi, jika dalam durasi itu investor tidak menggunakannya, maka akan dianggap hangus.
Apa Itu Right Issue?
Apa itu right issue sebenarnya juga bisa disebut sebagai HMETD. Menurut Intras Club, HMETD sendiri adalah singkatan untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Nama lain ini sesuai dengan pengertian right issue itu sendiri bukan?
Dalam bahasan pengertian right issue, pada kenyataannya Anda akan berjumpa dengan istilah lainnya lagi, yaitu cum rate dan ex rate. Sederhananya, cum rate adalah harga pembuka yang ditawarkan investor, sedangkan ex rate adalah harga penutupan selama masa right issue berlaku. Masih ingatkah Anda berapa durasi right issue ini berlaku?
Hal lainnya yang perlu diketahui dari right issue ini adalah keputusan investor. Investor lama akan mendapat hak right issue ini secara cuma-cuma, karena sebagai hak, sifatnya tidak wajib untuk digunakan.
Mungkin Anda menyimpulkan bahwa jika investor terus-terusan mendapat right issue dan terus-terusan tidak menggunakannya, kedepannya akan tidak diberi lagi. Ternyata hal ini tidak berlaku, perusahaan kedepannya tetap akan memberikan right issue pada investor lama mereka meskipun ada dari salah satunya yang tidak menggunakan. Membahas pengertian right issue sudah lebih mantap dengan mengerti sistemnya bukan?
Mengapa Perusahaan Emiten Memberikan Right Issue
Dari pengertian right issue sendiri mungkin Anda sudah bertanya-tanya, untuk apa perusahaan emiten memberikan fasilitas ini? Apakah menjual saham di pasar reguler dan pasar sekunder saja kurang menguntungkan bagi mereka?
Bukannya karena kurang untung, pengeluaran right issue khusus untuk investor mereka tentu ada tujuannya. Tujuan yang lebih spesifik dan mungkin belum Anda ketahui.
Di bagian ini akan dibahas beberapa alasan mengapa suatu perusahaan yang sudah menjual saham, menawarkan fasilitas right issue. Alasan yang pertama adalah karena perusahaan ingin melakukan ekspansi. Ekspansi perusahaan tentu membutuhkan modal, dan modal ini bisa terkumpul lebih cepat jika ada penawaran menarik untuk investor supaya segera menambah saham yang sudah mereka miliki.
Alasan lainnya adalah karena perusahaan tidak bisa memenuhi syarat free-flot yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Wajar, tentunya BEI tidak sembarangan dalam membolehkan saham-saham yang dijual untuk investor. Salah satunya adalah adanya syarat free-float yang harus terpenuhi jika perusahaan masih ingin berjualan saham di sini.
Tadi sudah dibahas alasan perusahaan ingin berekspansi. Ternyata right issue ini dirilis bukan melulu untuk ekspansi saja, bisa saja penjualan right issue nanti digunakan untuk menambah modal perseroan.
Penyaluran kredit, kegiatan operasional, dan kebutuhan perbankan, akan membutuhkan modal. Hal ini pun masih ada kaitannya dengan pengertian right issue secara tidak langsung.
Alasan yang terakhir adalah karena perusahaan ingin melunasi hutang. Tentu saja antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki jumlah hutang yang berbeda, modal yang ada untuk melunasi pun berbeda. Jika penjualan turun atau tak sesuai target, maka akan sulit untuk melunasinya.
Perbedaan Right Issue dengan Warrant
Right issue dan warrant ternyata sering dianggap sama oleh para investor saham. Terutama untuk mereka yang masih belajar atau baru saja terjun di dunia saham. Agaknya memang sulit membedakan keduanya jika tidak dipelajari, sebab wujud keduanya sama-sama merupakan hak istimewa.
Hak istimewa yang dimaksud adalah untuk bisa membeli saham dengan harga yang berbeda dari harga pasar. Perbedaan right issue dengan warrant yang pertama di bagian pasarnya. Keduanya tidak dijual di pasar yang sama. Seperti yang telah dibahas setelah pengertian right issue, hak ini diperjualbelikan di pasar sekunder.
Kalaupun tidak di pasar sekunder, investor bisa mendapatkan hak ini langsung dari perusahaan emiten.
Sedangkan warrant dijual di pasar reguler. Satu-satunya cara mendapatkan warrant adalah dengan membuatnya, tidak pernah ada kesempatan bagi investor untuk mendapatkan hak ini langsung dari perusahaan yang ingin dimiliki sahamnya.
Sudah sangat jelas bukan? Bahwasannya right issue bisa diberikan perusahaan pada investornya, sedangkan warrant memang harus dibeli oleh investor.
Kemudian untuk durasinya, masih ingatkah Anda bahwa right issue akan berlaku kurang lebih selama satu minggu? Durasi penggunaan warrant lebih lama dari right issue. Warrant bisa digunakan hingga 2 sampai 3 bulan ke depan setelah warrant ini dibeli.
Mempelajari pengertian right issue memang bisa membuat investor seperti Anda tahu caranya berspekulasi. Anda sudah bisa membuat keputusan kedepannya apakah akan menggunakan hak ini atau tidak, apakah akan membeli atau tidak, dan keputusan lainnya. Sebab investasi saham tanpa proses belajar, akan sulit membuat investornya sukses.
Pengertian Warrant
Jadi investor saham tanpa tahu apa pengertian warrant akan kurang. Keuntungan kurang maksimal dan akan kurang mantap memainkan saham jika investornya tidak mengenal istilah warrant. Bukan hanya untuk mengenal pengertian warrant saja, investor pun disarankan untuk mempelajari bagaimana cara mendapatkannya dan mengenal lebih jauh tentang istilah ini.
Dalam artikel ini Anda tidak hanya akan mengetahui pengertian warrant saja, apa yang dimaksud dengan warrant exercise, hingga perbedaannya dengan right issue juga akan diberikan oleh Intras Club.
Warrant Adalah
Warrant adalah sebuah hak, yang bisa didapatkan oleh investor namun tidak semua investor bisa mendapatkannya. Hak ini bukan untuk diberikan secara cuma-cuma dari perusahaan emiten ke investornya langsung. Investor harus mendapatkan hak ini dengan cara membeli.
Ada yang menyatakan bahwa pengertian warrant merupakan hal, juga ada yang tetap mengatakannya sebagai surat berharga (sama dengan saham). Tidak ada yang salah, keduanya benar.
Warrant memang berwujud sebagai hak, namun juga berwujud sebagai surat berharga atau saham. Lalu apa perbedaannya dengan saham yang sesungguhnya? Hak lah yang menjadi perbedaannya.
Jika seorang investor saham memiliki warrant, maka ia akan mendapatkan hak untuk bisa membeli produk saham dengan harga yang berbeda, waktu pembelian yang berbeda dengan jadwal, jangka waktu, hingga ratio pembelian. Empat hal inilah yang akan membedakan warrant dengan saham pada umumnya.
Perlu diketahui bahwa empat hak istimewa ini hanya bisa digunakan untuk saham dari perusahaan yang mengeluarkan warrant. Jadi, misalnya Anda membeli warrant dari perusahaan emiten A, maka Anda nantinya hanya bisa menggunakan warrant ini untuk perusahaan A.
Ada keuntungan yang diterima investor yang melakukan pembelian warrant ini. Masih ada kaitannya dengan pengertian warrant. Dua keuntungan yang bisa didapat adalah harga saham yang lebih murah dan bisa diperdagangkan kembali.
Keuntungan yang pertama ini sangat membantu investor. Jelas saja, mereka bisa dapat keuntungan yang jauh lebih banyak. Semisal, harga per lembar saham perusahaan C adalah Rp1.000. Jika menggunakan warrant, bisa didapat harga Rp400 per lembar saja. Ini baru contoh, pada prakteknya memang bisa besar selisih harga umum dengan harga warrant.
Apa Itu Warrant?
Apa itu warrant bukan melulu soal hak yang menguntungkan. Memang benar seharusnya hak adalah segala sesuatu yang menguntungkan, namun tidak untuk hak dalam investasi saham.
Anda sudah mengenal dua keuntungan dari pembelian warrant. Keuntungan yang didapat bisa benar-benar keduanya, dan sayangnya juga bisa hanya salah satunya saja. Sebab harga warrant ini sebenarnya tak melulu lebih murah daripada harga umumnya. Jika ini benar terjadi, maka Anda hanya akan untung soal bisa dijual kembali saja.
Inilah yang dinamakan mengenal warrant lebih jauh, meskipun ada potensi besar membuat harga saham lebih murah. Tetap ada potensi justru membuat harganya lebih tinggi atau mahal. Apa yang harus dilakukan jika ini terjadi mungkin Anda sudah tahu, yaitu untuk menjualnya kembali.
Oleh karena itu, di bagian ini kita bisa menyimpulkan bahwa warrant juga memiliki risiko, sama seperti saham. Ada dua risiko yang harus diterima investor yang membeli warrant. Salah satunya adalah risiko harga, yaitu apabila ternyata harganya lebih mahal daripada harga umum.
Masih ada risiko yang kedua, bahwasannya investor menjadi tidak punya hak suara dan juga dividen. Ya, dua ini bukan lagi jadi hak Anda sebagai investor.
Untuk Anda yang masih belajar, jika Anda punya saham maka Anda punya hak suara dalam RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Seharusnya Anda juga punya hak dapat dividen, yaitu laba atau keuntungan yang didapat perusahaan.
Masih ada lagi satu risikonya, masih ingatkah Anda bahwa warrant ini bisa dijual? Risikonya adalah jika harga jualnya nanti tak lebih tinggi dari harga beli sebelumnya. Terbukti bahwa belajar pengertian warrant saja akan kurang bukan?
Maksud dari Warrant Exercise
Namanya saja investasi, wajar jika ada banyak spekulasi. Apalagi untuk investasi sejenis saham, spekulasi yang mantap, berani, dan berdasar pengalaman memang dibutuhkan untuk bisa ambil banyak keuntungan.
Setelah berkenalan dengan warrant, Anda juga akan bertemu dengan istilah warrant exercise. Penting juga untuk memahami istilah ini dan pengertian warrant tadi, sebab dengan warrant exercise ini Anda akan melakukan transaksi yang sesungguhnya.
Kata ‘exercise’ dalam istilah ini merujuk pada arti ‘penebusan’ atau ‘ditebus’. Wujudnya adalah sebagai fasilitas, fasilitas di mana investor bisa mengkonfirmasi adanya pembelian warrant yang ia inginkan dari perusahaan emiten yang telah ditentukan sendiri.
Oleh karena itu, istilah ini sering disebut sebagai ‘di-exercise’, yaitu untuk menebus warrant yang diinginkan. Lebih mudah lagi dalam memahaminya, ‘di-exercise’ sama dengan meng-fix-kan pembelian surat berharga berwujud warrant.
Definisi dari warrant tadi merujuk pada surat berharga atau sebuah hak yang bisa dibeli investor. Nah, pembelian ini sama artinya dengan ‘exercise’. Jadi, bisa dikatakan maksud dari warrant exercise adalah untuk menebus atau membeli warrant yang telah dipesan.
Warrant berlaku hingga 2 sampai 3 bulan kedepan, karenanya Anda bisa cukup bebas untuk menentukan kapan membeli warrant. Sebab sekali lagi, harga warrant ini tidak melulu lebih murah dari harga saham umumnya.
Perbedaan Warrant dengan Right Issue
Memahami pengertian warrant saja mungkin membuat Anda bertanya-tanya apakah warrant ini sama dengan right issue. Keduanya sama-sama istilah yang cukup sering muncul di dunia saham, namun investor saham wajib tahu apa perbedaan dari keduanya.
Keduanya memang cukup mirip wujudnya, yaitu merupakan sebuah hak. Namun tentu saja merupakan dua istilah yang memiliki beda arti. Perbedaan dari keduanya terletak di bagian nama, durasi, dan cara mendapatkannya. Tempat di mana bisa mendapatkan keduanya pun berbeda satu sama lain.
Tadinya Anda sudah paham bahwa pengertian warrant adalah hak yang dimiliki investor untuk membeli suatu saham dengan ketentuan khusus. Sedangkan right issue ini diartikan sebagai hak di mana investor bisa melakukan pembelian terlebih dahulu. Lebih awal daripada investor lain yang tidak memiliki right issue.
Right issue biasa disebut sebagai HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih dahulu. Dari nama lainnya ini, sudah bisa dipahami bukan? Keduanya berwujud hak, yang mana membuat investor boleh menggunakannya namun juga boleh tidak menggunakannya. Perbedaan keduanya juga terletak pada durasi. Di saat warrant memiliki durasi selama 2 sampai 3 tahun, right issue hanya berlaku selama kurang lebih satu minggu.
Perbedaan warrant dengan right issue juga terletak di cara mendapatkannya. Warrant didapatkan melalui pembelian di pasar reguler. Sedangkan right issue hanya bisa dibeli di pasar sekunder.
Anda sudah berkenalan dengan pengertian warrant dan macam pengaplikasiannya serta istilah-istilah lainnya. Dari penjelasan di atas, Anda lebih bisa berspekulasi apakah akan beli warrant atau tidak.
RDN atau Rekening Dana Nasabah
Rekening Dana Nasabah atau RDN merupakan hal yang sangat penting dalam investasi saham. Karena rekening dana nasabah akan investor gunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham, tanpa rekening ini transaksi saham tidak dapat berjalan.
Istilah RDN memang tidak asing dalam dunia saham. Sebagai calon investor yang berencana terjun dalam transaksi saham, Anda harus mengetahui betul tentang rekening dana nasabah.
Berikut ini ulasan selengkapnya tentang rekening dana nasabah, yang harus calon investor ketahui.
Apa Itu RDN atau Rekening Dana Nasabah
Apakah RDN sama seperti rekening pada umumnya? Jadi, apa itu RDN secara umum? Jadi menurut Intras Club bahwa rekening dana nasabah adalah rekening khusus milik investor yang terpakai untuk menyimpan dana transaksi pada pasar modal.
Jadi, ketika investor menjual saham, hasil penjualannya akan masuk ke rekening tersebut. Sebaliknya, dana yang investor gunakan untuk membeli saham berasal dari rekening dana nasabah, serta perolehan dividen masuk ke rekening ini.
Investor dapat membuka RDN melalui perusahaan sekuritas, begitu juga ketika investor ingin menarik dana pada rekening ini harus melalui perantara. Karena, investor tidak dapat menarik saldo secara langsung dari bank rekening dana nasabah.
Tetapi, investor bisa melakukan transaksi setor dengan transfer langsung ke rekening nasabah milik pribadi. Bedanya dengan rekening bank biasa, RDN tidak menyediakan buku tabungan maupun kartu debit.
Mengapa investor harus menggunakan rekening dana nasabah? Ini demi keamanan berinvestasi, jika dana investor tidak tersimpan dalam rekening khusus, dana tersebut akan tersimpan otomatis pada perusahaan sekuritas.
Karena dananya tercampur, pembukuannya juga menjadi satu. Maka, OJK mengeluarkan peraturan untuk memisahkan dana milik investor dengan dana pada perusahaan sekuritas.
Pencatatan dana investor yang terpisah dengan dana pada perusahaan sekuritas, membuat investor bisa memonitor saldo rekening dana nasabah secara langsung. Setiap bulannya, investor akan menerima mutasi rekening yang terkirim melalui rekening koran elektronik (e-statement).
RDN Adalah
Dalam dunia saham ada istilah lain, perbedaan SID dan RDN adalah SID Single Investor Identification, berperan sebagai identitas bagi investor. Sedangkan RDN berfungsi untuk menyelesaikan transaksi dan menyimpan dana investor.
Menurut analis pasar modal, investor harus menyetorkan sejumlah uang ke rekening dana nasabah sebelum melakukan pembelian saham. RDN terhubung dengan aplikasi perusahaan sekuritas yang investor pilih sebagai perantara membeli saham.
Begitu juga dengan transaksi berikutnya, harus mengisi saldo rekening terlebih dahulu. Karena, jika saldo rekening kosong, investor tidak bisa membeli saham sebelum mengisi rekeningnya.
Investor bisa memiliki lebih dari satu rekening dana nasabah, misalkan nasabah membuka akun pada suatu sekuritas maka memperoleh rekening. Ketika membuka akun pada sekuritas lain, investor dapat membuka rekening dana nasabah lagi.
Hampir sama seperti rekening biasa, tetapi kegunaan rekening nasabah untuk menyimpan saldo yang investor gunakan pada transaksi pasar modal. Jadi, investor dapat memiliki banyak rekening dana nasabah, tetapi SID hanya satu.
Rekening RDN
Walaupun, sekilas terlihat sama dengan rekening biasa, rekening RDN mempunyai keunikan tersendiri daripada rekening reguler lainnya. Berikut ini ulasan mengenai keunikan rekening dana nasabah.
1. Hanya untuk Transaksi Saham
Agar investor dapat bertransaksi saham pada pasar modal. Investor membutuhkan rekening dana nasabah untuk menyimpan uang, yang nantinya saldo pada rekening investasi bisa cair ke rekening pribadi.
Rekening khusus tersebut adalah rekening dana nasabah, yang investor gunakan dalam berinvestasi. Investor harus membuat RDN terlebih dahulu, sebelum membeli saham.
2. Tidak Memiliki Buku Tabungan dan Kartu ATM
Nama dalam rekening pribadi dan rekening dana nasabah harus sama, agar saldo rekening investasi bisa cair. Rekening investasi hanya dapat terpakai untuk transaksi pasar modal, maka tidak ada kartu ATM, buku tabungan, internet banking, mobile banking.
Meskipun tidak memiliki fasilitas tersebut, bank menginformasikan transaksi pada rekening investasi pada investor lewat rekening koran bulanan. Perusahaan sekuritas yang membuatkan rekening investasi untuk investor melalui bank yang telah memperoleh wewenang mengadministrasikan rekening dana nasabah pada BEI.
3. Beroperasi Sesuai Jam Operasional Bursa
Investor dapat mengisi saldo pada rekening dana nasabah sesuai dengan jam operasional bursa. Karena, ketika mengisi saldo bukan pada jam operasional, akan terjadi delay atau transaksi baru bisa terproses saat jam operasional tiba.
Begitu juga saat ingin mencairkan saldo, lakukan pada saat jam operasional bursa. Agar saldo dapat cair dengan cepat dan tidak terlambat.
4. Bebas Biaya Administrasi
Tidak ada biaya yang harus investor keluarkan untuk membuat rekening dana nasabah, cukup mengisi formulir dan membubuhkan tanda tangan. Tetapi hal ini tergantung kebijakan tiap sekuritas, karena ada yang menetapkan minimal saldo awal pada rekening sebelum bertransaksi.
Ternyata, menyimpan uang pada rekening dana nasabah juga menguntungkan bagi investor, karena tidak terbebani biaya administrasi.
Contoh RDN
Apa saja contoh RDN dalam pasar modal? Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, ada 17 bank yang memiliki wewenang menjadi bank administrator RDN. Ulasannya adalah sebagai berikut.
1. PT Bank Central Asia
Pembukaan rekening dana nasabah pada Bank BCA terbuka untuk perorangan dan perusahaan. Bank tersebut menyediakan pembukaan rekening investasi dalam bentuk syariah, dari anak perusahaan BCA Syariah.
Investor bebas dari biaya administrasi setiap bulannya, dan tiada biaya saat penutupan rekening. Informasi terkait saldo dan mutasi akan terkirim melalui KlikBCA dan BCA Mobile.
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Membuka rekening investasi pada Bank BNI bisa melalui website resmi BNI sekuritas. Investor akan mengisi formulir secara online, dan melampirkan persyaratan sesuai dengan ketentuan bank.
3. PT Bank Permata
Bank Permata telah menyediakan pembukaan rekening dana nasabah secara digital sejak penghujung tahun 2018.Nasabah dapat memonitor dana pada rekening investasi secara langsung melalui aplikasi PermataMobileX.
Selain itu, proses pembukaan rekening investasi secara digital dapat selesai dalam waktu yang cukup cepat. Bank ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan sekuritas skala besar.
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Pendaftaran rekening dana nasabah dapat investor lakukan secara online dengan mengisi formulir melalui website BRI Danareksa Sekuritas.
5. PT Bank Sinarmas
Investor akan mendapatkan kemudahan dan bebas dari setoran awal serta saldo minimum, jika membuka rekening dana nasabah pada bank ini. Selain itu, tidak ada biaya administrasi per bulannya, dan tidak ada biaya dormant account.
6. PT Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri menggunakan akad mudharabah mutlaqah dalam tabungan saham syariah. Tidak ada nominal setoran awal yang harus investor bayarkan, dan bebas biaya administrasi. Fasilitas e-banking untuk calon investor mengenai mutasi transaksi, akan investor terima lewat email maupun BSM Net Banking.
Sebelum berinvestasi ada komponen lain yang harus calon investor ketahui yaitu RDN, karena peran rekening tersebut penting untuk keberlangsungan investasi. Dana yang investor dapatkan dari transaksi pasar modal, akan tersimpan pada rekening tersebut.
Pengertian Saham
Umumnya, pengertian saham merupakan perusahaan publik menerbitkan saham karena membutuhkan modal untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menjual sahamnya pada bursa efek, untuk mendapatkan investor yang bersedia membantu pendanaan perusahaan.
Anda harus mengetahui pengertian saham, sebelum berkecimpung dalam dunia saham. Investor harus membekali diri dengan pengetahuan tentang instrumen investasi keuangan, sebelum berinvestasi.
Apa Itu Saham
Menurut Intras Club, dapat diartikan bahwa saham adalah investasi yang menyimpan resiko tinggi. Karena, semakin banyak saham yang investor beli, maka semakin tinggi tingkat resiko yang dapat terjadi.
Investor yang memiliki saham dalam jumlah besar pada suatu perusahaan berhak mengikuti rapat umum pemegang saham. Para pemegang saham tersebut, mempunyai hak untuk memberi suara dan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan perusahaan ke depannya.
Berdasarkan kemampuannya, saham terbagi menjadi dua, yaitu saham biasa dan saham preferen. Pengertian saham biasa adalah saham yang dapat terklaim berdasarkan keuntungan dan kerugian perusahaan.
Jika terjadi likuidasi maka investor mendapatkan prioritas terakhir dalam pembagian dividen, kewajiban pemegang saham juga terbatas. Ketika perusahaan tempat menanam modal bangkrut, maka kerugian yang investor tanggung sebesar nominal saham yang telah investor setor sebelumnya.
Sedangkan, pengertian saham preferen adalah saham yang pembagian labanya cenderung tetap, jika perusahaan rugi, investor mendapatkan prioritas utama menerima dividen. Bisa terjadi penukaran saham preferen menjadi saham biasa, yang tentunya harus ada kesepakatan antara perusahaan dengan pemegang saham. Saham juga terbagi berdasarkan kinerja, berikut ini ulasan tentang saham menurut performa kerja.
1. Blue Chip Stocks
Biasanya, saham ini berasal dari perusahaan besar yang memiliki reputasi baik, dan banyak investor yang mempercayakan modalnya ke perusahaan tersebut. Harga per lembar saham blue chip tergolong tinggi, namun pergerakan harga saham cenderung stabil.
2. Income Stocks
Pengertian saham jenis ini dapat menawarkan keuntungan atau dividen yang fantastis bagi investor. Namun, investasi sahamnya memiliki resiko yang cukup besar, investor harus memiliki strategi mumpuni untuk mengelola saham seperti ini.
3. Growth Stocks
Sesuai dengan maknanya yaitu saham berkembang, tingkat perkembangan saham ini berjalan lebih cepat dari saham lain yang bidang usahanya sama. Dalam satu hari, growth stocks bisa mengalami beberapa kali kenaikan atau penurunan harga.
4. Speculative Stocks
Saham ini sering menjadi objek transaksi pada bursa efek, karena saham spekulatif mempunyai potensi menghasilkan dividen besar pada masa mendatang.
5. Cyclical Stocks
Cyclical stocks sifatnya cenderung fluktuatif, siklus kenaikan dan penurunan harganya tergolong cepat sekali. Karena saham ini sangat rentan dengan tren ekonomi.
6. Emerging Growth Stock
Saham ini berasal dari perusahaan kecil dan tahan banting, bahkan cenderung tidak berpengaruh pada kondisi ekonomi yang naik maupun turun.
7. Defensive Stocks
Kondisi resesi tidak mempengaruhi jenis saham ini, karena perusahaan bergerak dalam industri harian manusia, sehingga daya belinya stabil setiap harinya.
Apa Itu Saham?
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, apa itu saham? Jadi, pengertian saham yaitu surat berharga yang menjadi tanda bukti kepemilikan pada suatu perusahaan. Seorang investor yang membeli saham berhak menerima pendapatan yang perusahaan peroleh, sesuai dengan jumlah saham yang investor miliki.
Mengapa sebutannya adalah surat berharga? Karena saham merupakan bukti sah bagi investor, atas kepemilikan dalam sebuah perusahaan.
Selain, memperoleh dividen ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, investor dapat memperoleh capital gain setelah menjual saham yang harganya naik. Capital gain adalah keuntungan yang investor dapatkan dari selisih harga beli saham sebelumnya dengan harga jual saham sekarang.
Pergerakan saham bisa naik dan turun, tergantung dari aset, modal, keuntungan dari perusahaan, serta hal yang utama adalah sentimen pasar. Investor juga dapat mengalami kerugian, jika berencana menjual saham, tetapi saham tersebut harganya sedang turun.
Semua orang bisa berinvestasi saham, jadi anggapan yang mengatakan hanya orang-orang tertentu yang dapat membeli saham adalah keliru. Mahal atau murahnya harga suatu saham, tergantung dari saham perusahaan mana yang investor pilih dan jumlah saham yang terbeli.
Perbedaan Saham Dengan Reksadana
Ada lagi instrumen investasi lain pada pasar modal yaitu reksadana, apa perbedaan saham dengan reksadana? Saham dan reksadan sama-sama bentuk investasi keuangan yang menjadi objek transaksi pada pasar modal.
Mungkin, investor pemula masih kurang memahami perbedaan antara kedua produk investasi keuangan tersebut. Berikut ini ulasan aspek-aspek mengenai perbedaan antara keduanya.
1. Bentuk Investasi Berbeda
Reksadana merupakan kumpulan produk investasi yang berada dalam pengelolaan manajer investasi. Sedangkan, pengertian saham adalah membeli sebagian kepemilikan perusahaan.
2. Resiko yang Terjadi
Resiko dalam scope luas yang berkaitan dengan pengertian saham tentu lebih besar daripada reksadana, karena investor mengelola saham secara mandiri. Sedangkan, pengelolaan dana pada reksadana merupakan tanggung jawab manajer investasi yang berpengalaman dalam pasar modal
3. Keuntungan
Keuntungan pada saham berupa dividen dan capital gain, akan masuk secara otomatis ke rekening dana nasabah. Sebutan bagi keuntungan pada reksadana adalah dividen, The Balance mengungkapkan bahwa investor harus mengeluarkan dana lebih untuk investasi reksadana.
Sebab, investor harus membayar jasa tenaga pengelola, dan penarikan dana juga ada biayanya.
4. Pihak yang Menjadi Perantara
Terkait pembahasan sebelumnya, manajer investasi membantu investor dalam berinvestasi reksadana. Manajer investasi juga memudahkan investor melakukan transaksi objek investasi lewat agen reksadana.
Sementara, saham menggunakan jasa perusahaan sekuritas untuk membuka rekening saham, dan menjadi perantara transaksi jual beli saham. Pengelolaan investasi saham merupakan tanggung jawab investor pribadi.
5. Kurun Waktu Berinvestasi
Biasanya, investasi saham dalam jangka waktu yang cukup lama. Sementara, reksadana pasar dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi dalam waktu cenderung singkat.
Perbedaan Saham Dengan Surat Berharga Negara (SBN)
Sementara itu, masih banyak orang yang belum memahami perbedaan saham dengan surat berharga negara (SBN). Berikut ini perbedaan mendasar antara produk investasi tersebut.
1. Pernyataan dalam Surat
Jadi, pengertian saham secara lebih luas juga menyatakan surat tersebut merupakan bukti kepemilikan investor pada aset perusahaan. Namun, obligasi merupakan surat hutang perusahaan kepada investor, beserta bunga dan waktu jatuh tempo pembayaran.
2. Waktu
Surat berharga negara atau obligasi memiliki batas waktu berlakunya bukti surat hutang tersebut. Sementara, pemilik saham tidak mempunyai batasan waktu, selama perusahaan tempat berinvestasi masih berdiri, investor berhak atas dividen dari perusahaan.
3. Besar Keuntungan
Keuntungan pada obligasi cenderung stabil, sampai jangka waktu berakhir. Tetapi, saham menghasilkan keuntungan yang cenderung fluktuatif, tergantung dari laba perusahaan.
4. Potongan Keuntungan
Dividen pada saham adalah besaran keuntungan yang telah terpotong pajak. Sementara, bunga pada obligasi keluar lebih dahulu sebagai biaya, hal ini bukan termasuk pajak.
Uniknya, dalam pengertian saham terdapat fakta bahwa salah satu bentuk investasi keuangan yang populer dalam kalangan investor, karena keuntungan menarik dan fantastis. Bahkan, para influencer maupun selebriti banyak yang menginvestasikan uangnya pada perusahaan skala besar dan reputasinya bagus.
Sekuritas Saham
Salah satu instrumen dalam transaksi pasar modal adalah sekuritas saham. Pasar modal merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli modal dan efek atau surat-surat berharga.
Sekuritasadalah objek jual beli pada pasar modal. Sedangkan, saham adalah bukti kepemilikan pada suatu perusahaan publik, jadi sekuritas saham adalah menjadikan saham sebagai objek transaksi pada pasar modal.
Perusahaan sekuritas adalah pihak perantara yang menjalankan transaksi jual beli efek pada pasar modal. Investor pemula harus memahami tentang sekuritas, karena sekuritas adalah instrumen penting yang menyebabkan transaksi jual beli saham berjalan.
Apa Itu Sekuritas Saham
Istilah broker saham seringkali terdengar dalam bursa saham, jadi apa itu sekuritas saham? Instrumen finansial atau surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan saham bagi investor pada perusahaan publik.
Seseorang yang memiliki sekuritas seperti saham, berhak mendapatkan sebagian kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Besar kekayaan tersebut, tergantung dari per lembar saham milik investor, semakin banyak jumlahnya maka keuntungan yang investor dapat semakin besar.
Kebanyakan investor Indonesia menganggap makna sekuritas sama dengan perusahaan sekuritas, padahal perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang mendapat izin dari OJK. Perusahaan sekuritas merupakan pihak perantara penjamin emisi efek, pedagang efek, dan aktivitas lainnya yang berdasarkan dengan ketentuan pasar modal.
Karena, investor tidak dapat membeli langsung saham pada perusahaan publik yang terdaftar dalam BEI, tanpa perantara perusahaan sekuritas. Jadi, perusahaan sekuritas menjadi perantara bagi investor dan perusahaan untuk melakukan transaksi jual beli saham pada BEI.
Dalam negara Indonesia, jenis perusahaan sekuritas terbagi dua, yaitu perusahaan sekuritas lokal dan perusahaan sekuritas asing.
Cara Kerja Sekuritas Saham
Logika untuk memahami cara kerja sekuritas saham pada bursa efek sebenarnya mudah. Perusahaan memerlukan banyak modal untuk membesarkan perusahaannya, mengandalkan pinjaman saja tidak cukup untuk membesarkan perusahaan kecil.
Maka, langkah pertama yang perusahaan lakukan adalah menjual saham atau bagian perusahaan ke bursa efek. Perusahaan menggunakan hasil penjualan saham untuk mengembangkan perusahaan, dalam segi kualitas maupun sumber daya.
Investor yang membeli saham suatu perusahaan dalam jumlah besar, dapat memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham. Investor merupakan mitra perusahaan karena memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penanaman modalnya. Selain itu, investor akan mendapatkan dividen secara rutin, jika perusahaan mengalami keuntungan.
Tanggung Jawab Sekuritas Saham
Perusahaan sekuritas merupakan pihak perantara yang memegang tanggung jawab sekuritas saham. Karena menjadi pihak perantara, investor harus memilih perusahaan sekuritas yang tercatat resmi pada otoritas jasa keuangan, agar investasi terjamin keamanannya. Berikut ini tanggung jawab yang harus perusahaan sekuritas penuhi.
1. Menjadi Perantara Bagi Pedagang Efek (Broker Dealer)
Umumnya, tugas perusahaan broker saham adalah perantara terlaksananya transaksi jual beli saham atau efek, untuk pihak lain atau kepentingan pribadi. Transaksi tersebut dapat terlaksana pada bursa saham atau luar bursa (over the counter).
2. Pihak yang Menjamin Emisi Efek (Underwriter)
Perusahaan broker juga memfasilitasi calon emiten atau perusahaan terbuka untuk melakukan penawaran umum saham (Initial Public Offering/IPO). Kegiatan tersebut terlaksana dengan kewajiban membeli efek yang tidak terjual, atau tanpa kewajiban tersebut.
Sekuritas Online Saham Terbaik
Investor harus memilih sekuritas online saham terbaik, agar investasi berjalan sesuai harapan. Setiap sekuritas menawarkan fitur dan kemudahan, serta memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Sebagai investor, Anda harus menyusun strategi untuk memilih perusahaan broker saham berbasis online terbaik. Berikut ini strategi memilih perusahaan sekuritas.
1. Terdaftar Resmi pada Otoritas Jasa Keuangan
Pastikan perusahaan sekuritas saham telah tercatat dalam OJK, agar transaksi terjamin aman. Jangan bertransaksi melalui perusahaan yang tidak tercatat resmi pada OJK.
Karena, beberapa perusahaan sekuritas besar yang memiliki reputasi baik, pernah mendapat sanksi teguran oleh bursa efek Indonesia. Jadi, investor harus mencari informasi terkait reputasi dan legalitas perusahaan, jangan berinvestasi melalui perusahaan yang masuk ke daftar hitam pasar.
2. Nominal Setoran Awal
Untuk memulai investasi saham, ada sejumlah modal awal yang harus investor setorkan. Setiap broker saham mempunyai kebijakan masing-masing, jumlah minimal setoran awal. Jadi, investor harus menyesuaikan minimal setoran awal tersebut, dengan kemampuan finansial pribadi.
3. Mengetahui Biaya Transaksi
Setiap transaksi jual beli saham, pasti ada biaya yang harus investor bayar, biaya transaksi ini merupakan komisi untuk broker.
Investor harus membandingkan ketentuan komisi perusahaan sekuritas yang satu dengan lainnya. Pilih perusahaan yang menawarkan biaya transaksi ringan atau terjangkau bagi investor, agar investasi berjalan maksimal.
4. Analis yang Berkualitas
Salah satu penentu keberhasilan investasi saham adalah, riset mumpuni dari analis dalam perusahaan sekuritas. Jika perusahaan sekuritas memiliki analis yang sering muncul pada media, menandakan kapabilitas perusahaan tersebut meyakinkan.
5. Menyediakan Transaksi Online
Seiring dengan perkembangan zaman, transaksi sekuritas saham dapat terlaksana dalam berbagai tempat dan kapan pun. Biasanya, ada berita, grafik saham, dan informasi seputar bursa pada aplikasi saham online.
6. Membuka Rekening Cenderung Mudah
Saat ini, calon investor tidak perlu datang langsung ke kantor untuk membuka rekening saham. Sebab, beberapa perusahaan sekuritas memberikan kemudahan bagi calon investor untuk membuka rekening dengan mengisi formulir secara online.
Selesai mengisi formulir, calon investor akan mendapatkan password untuk login ke aplikasi. Setelah itu, calon investor bisa langsung mendepositokan uangnya untuk memulai investasi.
7. Adanya Fitur Realtime Secara Gratis
Jika investor berencana menjadi trader, yang tidak hanya menabung saham, investor harus mencari perusahaan yang menyajikan data realtime pada aplikasinya. Lebih bagusnya lagi, jika layanan yang perusahaan berikan dapat terakses secara gratis.
Contoh Sekuritas Saham
Berikut ini contoh sekuritas saham yang dapat Anda gunakan untuk perantara transaksi saham. Setelah, menemukan strategi memilih perusahaan broker saham, langkah selanjutnya Anda harus memutuskan perusahaan mana yang akan Anda pilih.
1. Indo Premier Sekuritas
Membutuhkan waktu sekitar satu hari untuk proses pembukaan rekening saham pada perusahaan sekuritas ini, dan tersedia akun berbasis syariah. Uniknya, pada Indo Premier tidak ada jumlah setor minimal untuk membuka rekening.
2. BNI Sekuritas
BNI Sekuritas menyediakan jenis transaksi saham online dan hybrid. Proses transaksi hybrid melibatkan jasa sales, sedangkan transaksi online dapat investor lakukan sendiri melalui aplikasi saham.
Nasabah rekening saham BNI Sekuritas secara otomatis mampu melakukan transaksi reksadana, jika mengisi satu formulir bersamaan ketika mendaftar rekening saham. Perusahaan ini memiliki fee yang tergolong rendah daripada sekuritas lainnya, dan tersedia market syariah.
3. Mandiri Sekuritas
Mandiri Sekuritas merupakan salah satu perusahaan sekuritas pada BUMN yang teraktif dan terbesar dalam bursa. Tersedia produk investasi syariah dan training online, serta berita mengenai pasar pada aplikasi perusahaan broker saham ini.
Peran perusahaan broker saham hanya sebagai perantara yang membantu investor melakukan transaksi jual beli saham. Jadi, perusahaan sekuritas tidak menerbitkan produk investasi keuangan.
Broker Saham
Mungkin istilah broker saham masih terdengar asing bagi investor yang baru pertama kali berinvestasi. Padahal pialang saham atau broker merupakan perantara bagi investor untuk melakukan jual beli saham. Agar investasi saham yang Anda lakukan berjalan dengan baik, investor harus cermat dalam memilih perusahaan sekuritas.
Apa Itu Broker Saham
Jadi, apa itu broker saham? Dalam dunia saham, istilah pialang saham atau brokeritu sama, sedikit banyak istilah tersebut muncul dalam berita tentang bursa saham. Broker saham adalah perusahaan sekuritas yang menjadi perantara investor melakukan transaksi jual beli saham pada bursa efek. Calon investor harus membuka rekening saham pada broker, untuk mendapatkan ID yang merupakan bukti sah menjadi investor.
Karena, investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung ke bursa efek Indonesia. Aktivitas jual beli saham hanya dapat terlaksana melalui perantara sekuritas. Dengan adanya perusahaan sekuritas atau broker, transaksi jual beli saham terjamin keamanannya. Agar perusahaan sekuritas dapat bertransaksi pada bursa saham, perusahaan tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu untuk menjadi anggota bursa.
Perusahaan juga harus memiliki permodalan yang cukup, finansialnya berada dalam pengawasan dan teraudit rutin oleh otoritas bursa. Tugas broker saham adalah memperhatikan investor yang bertransaksi lewat sekuritasnya, memenuhi kewajiban sebagai investor. Jika investor tidak memenuhi kewajibannya maka hal tersebut menjadi tanggung jawab broker.
Tips Memilih Broker Saham
Dari pemaparan sebelumnya, broker saham adalah perusahaan yang telah terdaftar pada OJK yang menjadi perantara transaksi saham. Posisi BEI adalah sarana yang menjadi tempat aktivitas jual beli saham.
BEI memerlukan pihak perantara yang menyelenggarakan transaksi jual beli saham, pihak tersebut adalah broker saham atau pialang saham. Ada banyak broker yang terdaftar pada BEI, investor harus cermat memilih broker agar tidak mengalami kerugian.
Sayangnya, beberapa investor tidak paham bagaimana memilih broker yang tepat. Berikut ini hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk memilih broker saham bagi investor pemula.
1. Pastikan Broker Tercatat Sebagai Anggota Bursa Efek
Broker merupakan perantara bagi pedagang efek, serta membantu terlaksana jual beli saham dalam bursa efek. Agar investasi dapat berlangsung dengan aman, investor harus memastikan, broker terdaftar dalam bursa saham, dan memegang sertifikat Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).
2. Ketahui Jumlah Setoran Awal
Biasanya, broker memiliki kebijakannya masing-masing, dalam penentuan jumlah minimal setoran awal. Nominal setoran awal dalam investasi berbagai macam, kisaran Rp 100.000 sampai 10 juta rupiah.
Sebaiknya, investor pemula menyetorkan modal awal dengan jumlah yang tidak terlalu besar. Broker yang memiliki layanan setor dan tarik dengan cepat dan mudah, dapat menjadi pertimbangan bagi investor.
3. Ketentuan Nilai Komisi Per Transaksi
Seperti layanan keuangan pada umumnya, broker menetapkan sejumlah komisi kepada investor, pada setiap transaksi yang harus broker lakukan. Setiap broker memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan besaran komisi.
Umumnya, komisi pembelian berkisar 0,1 sampai 0,3 persen. Sementara, komisi penjualan sekitar 0,2 sampai 0,4 persen, investor dapat bernegosiasi dengan broker untuk menyepakati besaran nilai komisi.
4. Ketersediaan Informasi dan Rekomendasi Mengenai Saham Harian
Broker profesional akan memberikan informasi dan rekomendasi, berdasarkan analisis yang telah broker pertimbangan dengan tepat dan masuk akal. Investor pasti membutuhkan informasi terbaru tentang investasi yang sedang berjalan, serta rekomendasi saham berdasarkan dari analisis broker.
5. Fasilitas dalam Transaksi
Awalnya, transaksi berlangsung dengan cara investor menghubungi kantor broker melalui telepon. Saat ini, sudah ada transaksi yang lebih praktis, dengan memilih broker yang menyediakan layanan online trading. Transaksi berbasis online ini dapat investor lakukan melalui gadget, dan terhubung lebih mudah dengan broker.
6. Ketersediaan Rekening Dana Investor
Hal tersebut patut menjadi pertimbangan, sebab jika investor memakai rekening tabungan yang tidak sesuai dengan rekening dana investor. Maka, setiap transaksi seperti setor dan penarikan, akan ada biaya tambahan.
7. Fasilitas Margin
Fasilitas margin dapat mendukung suksesnya strategi trading, investor bisa menjadikan hal ini sebagai pertimbangan. Agar investasi saham yang Anda lakukan menghasilkan keuntungan.
Broker Saham Terbaik
Sebagai investor cerdas, Anda harus teliti dalam memilih sekuritas terbaik, untuk menghindari resiko rugi. Dalam bursa efek Indonesia, para broker berlomba-lomba menawarkan fitur dan keunggulannya untuk menarik para investor. Berikut ini sekuritas yang unggul dalam transaksi saham selama 9 bulan, pada tahun 2020.
1. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Perusahaan sekuritas ini unggul pada periode bulanan September, dan tahun kalender (ytd). Pada 9 bulan pertama tahun 2020, nilai transaksi saham sekuritas ini mencapai 231,13 triliun.
Volume transaksi sebanyak 4,17 miliar lot saham, dan frekuensi transaksi sebanyak 34,23 juta kali, yang menyebabkan nilai transaksi saham tersebut tercipta.
2. PT Mandiri Sekuritas
Mandiri sekuritas mencapai nilai transaksi sebanyak 229,64 triliun secara year to date. Dengan volume transaksi sejumlah 2,24 miliar lot saham, dan frekuensi 17,52 juta kali.
3. PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia
Sampai bulan September 2020, Credit Suisse mampu mencapai transaksi sebanyak 144,38 triliun secara year to date.
Kode Broker Saham
Sampai tanggal 25 Februari 2021, ada 97 kode broker saham yang tercatat dalam website resmi Indonesia Stock Exchange (IDX). Sekuritas tersebut adalah, Minna Padi Investama Sekuritas (MU), Bumiputera Sekuritas (ZR), Panin Sekuritas (GR), Net Sekuritas (OK), dan lainnya.
Perusahaan yang memiliki volume transaksi terbanyak sampai saat ini adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP).
Daftar Broker Saham
Ada beberapa daftar broker saham yang mencapai transaksi tertinggi pada periode 11-15 Januari 2021. Sekali lagi, PT Mirae Asset Sekuritas adalah sekuritas yang memiliki nilai transaksi tertinggi sepanjang pekan tersebut, sebanyak 39,96 triliun.
Sekuritas lainnya, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Semesta Indovest Sekuritas, UBS Sekuritas Indonesia, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas Indonesia. Tiga sekuritas terakhir adalah, Maybank Kim Eung Securities, Phillip Sekuritas Indonesia, dan CLSA Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi 6,45 triliun.
Broker Saham Online Termurah
Saat ini, investor dapat mengakses broker saham online termurah melalui gadget. Berikut ini sekuritas yang dapat Anda akses secara online.
1. Indo Premier Sekuritas
Perusahaan ini tidak mensyaratkan modal minimal pada nasabah saat membuka rekening saham. Sekuritas ini melayani transaksi konvensional dan syariah, investor dapat mengaksesnya melalui aplikasi pada smartphone.
2. Trimegah Sekuritas
Setoran modal awal pada sekuritas ini, tidak sampai jutaan rupiah. Sekuritas ini sering sekali mendapatkan penghargaan.
3. Sinarmas Sekuritas
Agar bisa melakukan perdagangan pada Stockbit melalui sekuritas ini, membutuhkan modal yang tidak mencapai jutaan.
4. BNI Sekuritas
Jika investor membuka akun syariah pada sekuritas ini, Anda juga mendapatkan akun konvensional. Tetapi, tidak berlaku sebaliknya. Investor mengeluarkan setoran awal dengan nominal yang cukup terjangkau, untuk membuka akun, baik konvensional maupun syariah.
5. Ajaib Sekuritas
6. MNC Sekuritas
7. JUC Sekuritas
8. BCA Sekuritas
9. Uob Kay Hian Sekuritas
10. Phillip Sekuritas
Menggunakan broker saham yang profesional merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan investasi. Akhir Juni 2021, BEI berencana menghapus kode broker pada running trade, tujuannya agar tata kelola pasar meningkat dengan baik. Sehingga Intras Club tidak akan fokus lagi memberikan penjelasan mengenai kode broker setiap sekuritas.
Bandarmology
Dalam investasi saham pada bursa efek Indonesia, ada satu analisis yang biasa investor gunakan yaitu bandarmology. Analisis merupakan hal yang penting untuk investor lakukan, karena dalam berinvestasi butuh strategi mumpuni untuk mengantisipasi hal buruk.
Jika investor berencana investasi dalam jangka panjang, bisa menggunakan analisis fundamental. Sebaliknya, jika berinvestasi jangka pendek bisa menggunakan analisis bandarmology. Ada tiga pihak yang menggerakkan transaksi dalam bursa saham, yaitu investor atau trader trial, investor institusi, serta market maker atau bandar saham.
Tidak seperti analisis teknikal maupun fundamental, hampir tidak pernah ada buku yang membahas detail mengenai analisis bandar. Ilmu tentang analisis bandar saham ini, merupakan kategori ilmu yang eksklusif.
Menurut para pakar, semakin banyak orang yang mengetahui ilmu tentang menganalisis bandar. Manfaatnya semakin sedikit bagi orang-orang yang mengetahui ilmu tersebut, bisa terhitung pakai jari, orang-orang yang sukarela mengajarkan tentang bandar saham.
Biasanya, trader berpengalaman menggunakan teknik analisis bandar saham, sesuai dengan versinya sendiri. Tergantung dari pengalaman para trader selama berkecimpung pada pasar modal.
Butuh pengalaman yang cukup untuk mempelajari analisis bandar saham ini. Pengalaman saja tidak cukup, investor perlu menggabungkan informasi satu dengan informasi lainnya untuk memahami apa yang terjadi pada pergerakan saham.
Apa Itu Bandarmology
Istilah bandarmology berasal dari kata bandar dan logos, apa itu bandarmology yang saat ini ramai diperbincangkan? Bandar berarti seseorang yang mampu mengendalikan tindakannya dengan tersembunyi. Sedangkan, logi atau logos berarti ilmu.
Jadi, bandarmology adalah ilmu yang menjelaskan tentang pergerakan pihak tertentu yang mampu mengendalikan pasar dengan tersembunyi. Realitanya, praktik para bandar dapat terlihat dengan jelas, karena data dan pola pembelian pada bursa saham terbuka bagi kalangan umum.
Jadi bandarmology saham adalah ilmu yang menjelaskan cara mengidentifikasi pergerakan transaksi para bandar atau pemain besar dalam suatu saham. Tujuannya, agar investor dapat mengikuti pergerakan transaksi bandar.
Istilah bandarmology pada saham mulai terkenal sekitar tahun 2010. Orang yang menerapkan analisis bandarmology percaya bahwa, faktor yang mempengaruhi harga saham bukan hanya supply dan demand.
Para investor tersebut yakin, ada pihak berkuasa seperti big funds, big player yang memiliki dana besar. Dengan kekuatan pendukungnya, pihak tersebut mampu menaikkan atau menurunkan harga saham.
Lumrahnya, semakin banyak orang-orang yang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut semakin naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang menjual saham, harga saham tersebut dapat terus menurun.
Karena para bandar memiliki modal yang sangat banyak, merubah pergerakan harga saham bukan hal yang sulit. Pada umumnya, bandar juga memiliki hubungan yang dekat dengan pemilik perusahaan, pemegang saham bernilai besar, atau sesama bandar lainnya.
Tidak heran, bandar dapat mengetahui kebijakan perusahaan, dan kondisi internal perusahaan secara akurat. Ada perusahaan yang mengalami kerugian terlihat dari sisi laporan keuangan, dan fundamentalnya kurang bagus. Selain itu, nilai valuasi perusahaan sudah melebihi batas wajar.
Tetapi, perusahaan dengan kriteria tersebut, masih bisa menaikkan harga sahamnya. Sebaliknya, ada perusahaan yang fundamentalnya baik-baik saja, tetapi harga sahamnya jatuh, membuat para analist mencari tahu penyebab turunnya harga saham.
Hal tersebut bisa terjadi karena peran bandar atau pemain besar (market maker), yang dapat mengubah pergerakan saham. Bandar bekerja secara berkelompok yang terkoordinasi satu sama lain bahkan bisa juga sendiri atau perorangan. Jadi menurut Intras Club itu bandar dan market maker berbeda, karena market maker sudah ada semenjak saham tersebut baru listing di IHSG sedangkan bandar itu bisa masuk dan keluar kapan saja.
Cara Analisis Bandarmology Saham
Bagaimana cara analisis bandarmology saham? Umumnya analisis initerpakai, ketika investor retail menganggap ada pihak besar yang mengendalikan harga saham.
Biasanya, untuk menggunakan analisis ini, investor menggunakan dua unsur yang dapat membentuk harga saham, yaitu volume bid dan offer. Berikut ini cara menganalisisnya.
1. Kenali Prinsip Bandar pada Saham
Sebelum menggunakan analisis ini, investor harus mengetahui prinsip bandarmology. Prinsip tersebut seperti, meluruskan pemahaman keliru investor mengenai para bandar, dengan mengetahui fakta pada pasar yang mendukung pemahaman itu.
Prinsip dalam analisis bandar ada tiga. Pertama, kondisi pasar modal yang tidak efisien, yaitu ada kesenjangan penerimaan informasi terhadap investor saham nilai besar, dengan investor ritel.
Kedua, terdapat kubu bandar dan ritel pada pasar modal. Bandar merupakan investor yang mencari keuntungan dengan mengubah pergerakan harga saham, sedangkan ritel mencari keuntungan dengan menunggangi pergerakan harga.
Ketiga satu pihak bandar menghadapi ribuan ritel, artinya satu bandar bisa terdiri dari sekuritas, big player, institusi keuangan, yang memiliki tujuan sama. Ritel lebih mengarah ke individu, jadi tidak mampu menggerakkan harga saham, karena terjadi kesepakatan antar ribuan ritel.
Tidak semua saham dapat teranalisis menggunakan bandar saham. Kecuali, jika saham tersebut memenuhi prinsip yang telah tertulis sebelumnya.
2. Mendeteksi Arah Gerak Bandar
Investor harus tahu bagaimana mendeteksi pergerakan bandar. Mendeteksi pergerakan bandar bukan berdasarkan pergerakan harga atau menggunakan analisis teknikal.
Untuk mengetahui jejak pergerakan market maker melalui setiap broker yang melakukan record pembelian. Dengan broker summary, investor dapat mengetahui siapa saja yang melakukan pembelian maupun penjualan.
3. Memahami Konsep Broker Summary
Jika investor memahami tentang broker summary, investor bisa mendapatkan indikasi kuat tentang akumulasi atau distribusi dalam saham pada hari itu.
Jadi, investor harus memahami cara menganalisa broker summary, dan penggunaannya dalam investasi saham.
4. Kombinasi dengan Analisis Teknikal
Untuk menganalisis bandar saham, lebih cocok mengombinasikannya dengan analisis teknikal. Cara kerja analisis bandar dengan mendeteksi arah gerak big player, yang menyiratkan big money secara tidak langsung.
Big money merupakan informasi yang bagus untuk para investor. Bahkan, bisa menjadi source of information. Melalui analisis ini, investor menemukan alasan logis untuk membeli saham. Karena dapat mengamati sendiri market maker yang sedang menjual atau membeli saham yang investor amati.
Informasi mengenai fundamental jarang mengalami perubahan. Tetapi, pola pembelian yang big player lakukan dapat terpantau secara real time, hal ini dapat membantu investor mempertimbangkan keputusan pada setiap kondisi.
Kelebihan Bandarmology
Bagaimana dengan kelebihan bandarmology? Analisis bandarmology mengarah pada pelaku transaksi yang melakukan perdagangan saham dari waktu ke waktu.
Investor bisa memantau arah pergerakan big player. Karena big player memiliki informasi yang akurat, analisa matang, strategi bagus, dan kekuatan untuk mengubah pergerakan harga.
Bandar bertujuan mengambil keuntungan pada transaksi pasar. Jika investor ritel mengikuti big player yang memiliki strategi dan informasi yang lebih bagus dan akurat.
Investor dapat menunggangi dan mengambil keuntungan dari gerakan yang bandar lakukan. Dengan begitu, investor dapat menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham, dan berpeluang untung dalam investasi.
Kekurangan Bandarmology
Bagaimana dengan kekurangan bandarmology? Seperti analisis teknikal lainnya yang memiliki kekurangan. Analisa bandar saham juga memiliki kekurangan, yaitu sulitnya menemukan buku atau literasi yang membahas detail tentang bandarmology.
Jarang sekali pihak yang mau mengajarkan analisis ini secara sukarela, karena ilmu ini lebih eksklusif. Teknik analisis bandarmology terlihat berbeda dari analisis lainnya. Ibarat ikan remora yang memakan sisa buruan hiu. Begitu juga dengan investor ritel yang mendapatkan keuntungan dengan menunggangi market maker.
Analisis Teknikal Saham
Penjelasan lengkap mengenai analisis teknikal saham mulai dari kelebihan, kekurangan, dan cara analisa secara langsung pada suatu emiten. Sebelum membeli saham, investor dapat menggunakan analisisa teknikal saham. Sebenarnya, praktik saham secara teknis tidak begitu sulit.
Hanya saja, investor harus cermat dalam membaca peluang saham. Bagi investor yang ingin memetik hasil investasi jangka pendek, atau sedang mencari waktu yang tepat berinvestasi saham. Investor dapat menggunakan analisis teknikal saham sebagai jembatan untuk memenuhi keinginannya tersebut.
Pengertian Analisis Teknikal Saham
Bagaimana penjelasan mengenai pengertian analisis teknikal saham? Menganalisis saham menurut Intras Club itu harus memperhatikan aspek seperti, harga saham, pergerakan indeks saham, volume transaksi, data pasar, serta indikator dalam teknikal lainnya.
Hasil analisanya tentu berdasarkan data yang telah terkumpul, bukan spekulasi belaka. Analisisa teknikal saham bertujuan untuk mendapatkan waktu yang tepat untuk membeli saham.
Bagi investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek, bisa menggunakan analisis teknikal ketika membeli saham.
Analisis Teknikal Adalah
Sederhananya, analisis teknikal adalah mengidentifikasi peluang investasi melalui analisis tren statistik yang terkumpul dari pergerakan harga dan volume transaksi. Jadi, analisisa teknikal saham fokus kepada sinyal perdagangan, pergerakan harga, serta beragam alat charting untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan saham.
Tidak hanya pada saham, instrumen investasi lainnya dapat menggunakan analisis teknikal melalui data perdagangan historis.
Cara Analisis Teknikal Saham
Agar hasil investasi sesuai dengan ekspektasi, investor harus mengenali cara analisis teknikal saham. Teknik analisis ini merupakan salah satu strategi bagi investor, mendapatkan keuntungan besar, serta meminimalisir kerugian.
Terkadang, analisisa teknikal saham terlihat sulit bagi beberapa investor. Namun, konsep dalam teknik ini sebenarnya sederhana, seperti grafik yang menurun. Jadi, konsep analisis teknikal adalah mengamati kemana arah trend grafik. Berikut adalah beberapa ulasan selengkapnya.
1. Mengetahui Trend pada Chart
Singkatnya, investor harus membuka chart untuk mengetahui arah trend nya. Melalui pengamatan pada chart, investor dapat mempelajari trend pendek, menengah maupun rendah.
Sebenarnya, jika investor telah mengenal berbagai macam trend. Investor dapat menentukan sendiri, ingin mengambil trend yang mana.
Setelah kenal dengan trend, investor dapat mengambil strategi terbaik, seperti melakukan transaksi searah dengan laju trend. Pemegang saham mampu menyikapi, ketika trend sedang naik maupun turun.
Umumnya, investor menjual saham ketika trend sedang naik atau uptrend. Sebaliknya, investor membeli saham ketika downtrend atau trend turun.
2. Menetapkan Support dan Resistance
Setelah mengenali trend, investor harus menetapkan level support serta resistance. Jika investor ingin mencari peluang membeli saham, bisa menemukannya pada area support.
Sementara, jika investor ingin menjual saham, bisa menemukan peluangnya pada area resistance. Level support dan resistance dapat menjadi peringatan bagi investor.
Contohnya, ketika harga saham tidak sesuai ekspektasi, maka investor dapat melakukan antisipasi yaitu cut loss.
3. Menggunakan Moving Average (MA)
Biasanya, investor menggunakan untuk mengenali trend yang berlangsung. Terkadang, investor kesulitan menggambarkan trendline.
Oleh karena itu, pergerakan pada MA mampu memudahkan investor untuk identifikasi trend. Jika, MA bergerak turun begitu juga harga bergerak ke bawah MA, maka trend sedang turun saat itu.
Moving average juga multifungsi, karena bisa berperan sebagai support maupun resistance.
4. Melakukan Filter Melalui Indikator Isolator
Gambaran tentang kondisi pasar yang jenuh beli ataupun jenul jual bisa terlihat dari indikator isolator. Jenuh beli atau overbought, kondisi ketika harga tinggi, pergerakan ini biasanya seiring dengan pergerakan harga turun.
Sedangkan, jenuh jual atau oversold merupakan kondisi harga rendah. Biasanya, oversold seiring degan naiknya harga. Ketika indikator isolator mengarah kepada overbought, maka investor menunggu sinyal sell. Sementara, jika indikator mengarah pada oversold, investor menunggu sampai ada sinyal buy.
5. Tetapkan Stop Loss dan Target Profit
Dalam transaksi saham, investor melakukan stop loss maupun target profit. Investor harus memperhatikan aspek, seperti resiko, rasio, maupun reward, ketika melakukan stop loss dan target profit.
Aturan yang berlaku mengungkapkan, nilai stop loss tidak lebih besar dari nilai target profit. Investor harus memenuhi peraturan tersebut, karena mutlak.
Kelebihan Analisis Teknikal Saham
Sama halnya dengan teknik analisis saham lainnya, berikut ini kelebihan analisis teknikal saham. Walaupun analisis teknikal saham merupakan hal yang sulit bagi beberapa orang, tetapi tersimpan hal-hal yang dapat menghasilkan keuntungan dalam investasi sebagai berikut.
1. Pengaplikasiannya Luas
Pengaplikasian analisisa teknikal saham cenderung fleksibel. Instrumen, seluruh market, dan time frame dapat menggunakannya. Penafisiran pola dalam grafik, harga, maupun indikator lainnya bisa menggunakan cara yang sama.
2. Tidak Perlu Mencari Informasi tentang Fundamental
Jika dalam analisis fundamental harus mencari informasi tentang emiten. Maka, dalam analisis teknikal saham, informasi tentang potensi pergerakan saham telah tercatat dalam grafik.
3. Penafsiran Data Dengan Visual
Analisis teknikal menggunakan penafsiran visual dalam menggambarkan pola perilaku pasar, pada grafik. Berbeda dengan analisis fundamental yang datanya dominan dengan angka.
4. Mudah Mengukur Resiko Pasar
Tingkat pergerakan atau volalitas lebih mudah terlihat melalui grafik, karena ada angka pada data yang membuatnya lebih jelas.
Sehingga, resiko yang mungkin terjadi dalam pasar modal, lebih mudah teranalisis oleh investor.
5. Data Berdasarkan Histori
Biasanya, pergerakan harga saham berdasarkan pengulangan histori yang pernah terjadi. Grafik yang mengulang histori tersebut, menginformasikan harga yang pernah ada pada masa lampau kepada investor.
Kekurangan Analisis Teknikal Saham
Setiap teknik maupun strategi pasti memiliki kekurangan, begitu juga kekurangan analisis teknikal saham.
1. Hal yang Bias
Sebenarnya, analisis teknikal hanya sekadar prediksi yang belum tentu terjadi. Analisisa teknikal saham hanya memperhitungkan kemungkinan arah grafik bergerak.
2. Adanya Interpretasi
Penafsiran antar investor dalam analisis teknikal saham cenderung subjektif. Karena, setiap investor memiliki pandangannya masing-masing, terhadap suatu data. Ada yang melihat angka atau harga yang tercantum pada grafik sebagai satu dukungan. Sebaliknya, ada juga yang menganggap angka atau harga pada grafik itu satu resistance.
3. Cenderung Lamban
Ada kalanya, analisis teknikal masih berlaku, saat tengah membuat analisis. Bisa saja dalam beberapa jam yang akan datang, analisis ini berjalan dengan lambat.
4. Rumitnya Menafsirkan Grafik
Grafik pada analisis teknikal menyajikan pergerakan harga saham yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk menafsirkan pergerakan harga berdasarkan harga yang telah berlaku sebelumnya, bukan hal yang mudah.
Perlu berlatih dan pengalaman yang mumpuni, agar investor dapat mengidentifikasi pergerakan saham pada grafik dengan baik.
5. Random Walk Theory
Pola ini menggambarkan harga saham pada pasar modal dan pola berulang dari histori sebelumnya, tidak dapat terprediksi. Teori ini mengungkapkan, menggunakan pola pada grafik merupakan hal yang mengada-ada, dan cenderung seperti menebak saja.
Menganalisis menggunakan analisis teknikal saham merupakan cara bagi investor untuk mengetahui kapan waktu tepat membeli saham. Karena, setiap memiliki strategi masing-masing untuk mencapai keuntungan dalam investasi. Investor juga mempunyai versi sendiri dalam meminimalisir kerugian. Salah satunya dengan menganalisis saham atau mencari waktu yang tepat untuk berinvestasi saham.