Sebelum melakukan trading saham, calon investor harus memahami makna saham. Membeli saham merupakan salah satu bentuk investasi era modern. Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan seseorang terhadap ekuitas suatu perusahaan.
Setiap bisnis yang dijalankan pasti membutuhkan modal, mengeluarkan saham merupakan salah satu cara perusahaan menambah modal usaha. Dengan mengeluarkan saham dalam bentuk sertifikat, dan menerbitkannya ke pasar modal. Investor dapat membeli saham perusahaan melalui pasar modal. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan modal dari pembelian saham oleh investor.
Pemilik modal atau investor menyerahkan modal pada perusahaan, dalam bentuk uang. Perusahaan menggunakan modal dari investor untuk membiayai operasional perusahaan, agar memperoleh laba. Setelah itu, investor menerima dividen dari perusahaan. Dividen adalah pembagian hasil keuntungan perusahaan untuk investor, berdasarkan banyaknya jumlah kepemilikan saham.
Apa Itu Trading Saham?
Istilah trading saham sangat familiar dalam telinga para investor. Jadi, apa itu trading saham? Trading merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dengan arti perdagangan. Namun, makna trading dalam hal ini adalah, jual beli dalam waktu singkat. Aktivitas membeli saham, lalu menjualnya kembali saat harganya naik, dalam jangka pendek.
Secara sederhana, membeli saham saat harga turun, menjualnya ketika harga naik. Penjualan saham jangka pendek ini, bisa dalam hitungan hari, minggu, bahkan beberapa jam saja. Rentang waktu menjual saham jangka pendek, biasa dilakukan dalam jangka waktu 15 menit, 30 menit, atau paling lambat satu minggu.
Tujuannya adalah mendapatkan capital gain atau selisih harga pembelian saham terakhir dengan penjualan saham. Namun, trading saham dapat beresiko tinggi, ketika membeli saham yang harganya terus menurun.
Cara Trading Saham Online
Tidak semua calon investor mengetahui cara trading saham online. Aktivitas membeli saham dapat melalui sistem offline maupun online. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, melakukan transaksi pada pasar modal bisa melalui gadget, kapan saja.
Saat bersantai sembari memilih-milih bursa efek lewat gadget, transaksi lebih mudah dan tidak memakan waktu. Secara sekilas, semua orang bisa melakukan trading saham dengan mudah. Menjadi seorang trader, tidak wajib berlatar belakang keuangan, agar mengetahui istilah saham dan menganalisa pergerakan saham dengan detail. Mempersiapkan modal dan jeli memilih saham, seorang trader harus memiliki hal tersebut.
Poin terakhir, bertransaksi saham terhadap emiten atau perusahaan yang telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut adalah step by step cara melakukan trading secara online yang Intras Club rekomendasikan.
1. Buat Akun Untuk Transaksi Saham
Sebelum melakukan transaksi jual beli saham, pemilik modal memerlukan broker saham sebagai jembatan transaksi. Biasanya, para trader berpengalaman memilih broker yang menawarkan komisi cenderung rendah, dan proses order cepat pada masa trading sensitif.
Bagi trader pemula bisa mencari broker online yang menyediakan edukasi tentang trading saham, seperti tutorial online dan panduan dalam bentuk artikel. Selain itu, mempertimbangkan fitur lain pada broker seperti, informasi waktu yang tepat untuk bertransaksi, filter saham, sarana menganalisa saham, serta layanan customer sevice yang profesional. Pilihlah broker yang mengajukan ketentuan dan sarana, yang sesuai dengan tipe atau pengalaman investasi Anda.
2. Menyetor Dana Pada Rekening Saham
Setelah menyelesaikan tahap pertama yaitu, membuat rekening. Selamat! Anda sudah terdaftar menjadi investor yang bisa melakukan trading saham, pada sistem. Selanjutnya, calon investor melakukan setor dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN), minimal sejumlah 5 juta rupiah.
Angka minimum ini dapat berubah, tergantung kebijakan perusahaan pialang tempat membuka rekening saham. Untuk nomor RDN, Anda dapat menanyakannya ke perwakilan broker. Setelah menyetor dana awal, sesuai dengan ketentuan perusahaan sekuritas, Anda bisa melakukan trading kapan pun.
3. Memilih Saham
Sebelum memutuskan membeli saham, pertimbangkan beberapa hal, agar saham tersebut dapat memberikan keuntungan yang fantastis. Anda perlu melakukan analisa fudamental yaitu, menganalisis kondisi perusahaan.
Apakah perusahaannya berkembang, sehat, dan keuntungan yang ditawarkan meningkat. Analisa teknikal berfungsi untuk menganalisis kapan waktu yang tepat untuk membeli saham. Melakukan kedua analisa tersebut dengan tujuan, mengurangi resiko yang terjadi.
4. Membeli Saham Dengan Investasi Online
Setelah membuat akun, menyetor dana, memilih saham, serta melakukan riset terhadap saham yang ingin Anda beli. Sekarang, Anda sudah bisa melakukan langkah selanjutnya, yaitu membeli saham yang sesuai dengan keinginan.
Kelebihan Trading Saham
Apa saja kelebihan trading saham? Saham merupakan salah satu produk investasi, yang paling menguntungkan daripada deposito, reksadana, maupun obligasi. Setiap produk memiliki kelebihan masing-masing, termasuk trading saham.
1. Berhak Mengikuti RUPS
Membeli saham berarti memiliki aset perusahaan, pemilik modal berhak mendapatkan laba perusahaan yang disebut dividen. Serta, memiliki hak menentukan pimpinan dan strategi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Menerima Dividen Berdasarkan Kepemilikan Jumlah Saham
Pemegang saham berhak menerima dividen atau keuntungan secara merata, sesuai dengan jumlah lembar kepemilikan saham masing-masing. Semakin besar saham yang dimiliki pemilik modal, semakin banyak mendapatkan dividen. Pembagian saham hanya berlaku, ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, dan banyak pemegang saham menyetujui pembagian dividen dalam RUPS.
3. Selisih Harga Jual Dan Beli Berpotensi Gain
Ketika melakukan trading saham, ada kemungkinan selisih harga jual dan beli mendapatkan keuntungan (gain). Keuntungan perusahaan yang semakin besar, menyebabkan harga saham naik. Kenaikan harga sering dimanfaatkan oleh trade, menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga beli sebelumnya.
Kekurangan Trading Saham
Apa saja kekurangan trading saham? Investasi yang memiliki potensi tinggi, maka resiko yang mungkin terjadi juga tinggi. Jika, ada sebuah investasi yang mengiming-imingi keuntungan tinggi, tetapi resiko rendah. Kasus tersebut merupakan investasi bodong.
1. Beresiko Tidak Dapat Dividen
Ada kalanya dalam berbisnis terjadi kerugian, tentu perusahaan tidak ingin hal tersebut terjadi. Namun, kerugian perusahaan dapat berimbas kepada pemegang saham. Salah satunya, pemilik modal terancam tidak mendapat dividen karena perusahaan menderita kerugian. Keuangan perusahaan juga terkena dampak dari kejadian ini, sebab kerugian akan menghabiskan modal perusahaan.
2. Selisih Antara Harga Jual Dan Beli Berpotensi Loss
Harga saham yang turun merupakan resiko yang dapat terjadi dalam trading saham. Kemungkinan hal tersebut terjadi, karena kondisi perusahaan dan performa bisnisnya sedang tidak baik. Menjual saham lebih rendah dari harga beli sebelumnya, menyebabkan loss. Karena pemilik modal tidak mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut.
3. Perusahaan Bangkrut Dan Likuidasi
Jika perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan, ada kemungkinan perusahaan tersebut bangkrut. Resiko terburuk bagi para pemiliki modal adalah kebangkrutan. Perusahaan menggunakan sisa keuangannya untuk, membayar pajak, melunasi hutang, serta membayar gaji karyawan. Penerima hak paling akhir setelah perusahaan likuidasi adalah para pemegang saham.
Syariah mengizinkan praktik trading pada saham, dengan catatan objek jual beli harus barang yang halal, karena saham memiliki underlying asset. Investasi harus ke perusahaan yang mengelola aset atau barang halal. Trader berkomitmen tidak melakukan transaksi trading saham yang dilarang seperti short selling atau margin trading. Untuk melakukan trading syariah bisa melalui Sharia Online Trading System.
Terkait
Related Posts
Saham Gorengan
Ada beberapa penyebutan saham yang familiar dalam dunia pasar modal, salah satunya adalah saham gorengan. Sudah tidak asing lagi, saham terbagi menjadi beberapa kelompok, tergantung dari kualitas...