Analisis Teknikal Saham
Penjelasan lengkap mengenai analisis teknikal saham mulai dari kelebihan, kekurangan, dan cara analisa secara langsung pada suatu emiten. Sebelum membeli saham, investor dapat menggunakan analisisa teknikal saham. Sebenarnya, praktik saham secara teknis tidak begitu sulit.
Hanya saja, investor harus cermat dalam membaca peluang saham. Bagi investor yang ingin memetik hasil investasi jangka pendek, atau sedang mencari waktu yang tepat berinvestasi saham. Investor dapat menggunakan analisis teknikal saham sebagai jembatan untuk memenuhi keinginannya tersebut.
Pengertian Analisis Teknikal Saham
Bagaimana penjelasan mengenai pengertian analisis teknikal saham? Menganalisis saham menurut Intras Club itu harus memperhatikan aspek seperti, harga saham, pergerakan indeks saham, volume transaksi, data pasar, serta indikator dalam teknikal lainnya.
Hasil analisanya tentu berdasarkan data yang telah terkumpul, bukan spekulasi belaka. Analisisa teknikal saham bertujuan untuk mendapatkan waktu yang tepat untuk membeli saham.
Bagi investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek, bisa menggunakan analisis teknikal ketika membeli saham.
Analisis Teknikal Adalah
Sederhananya, analisis teknikal adalah mengidentifikasi peluang investasi melalui analisis tren statistik yang terkumpul dari pergerakan harga dan volume transaksi. Jadi, analisisa teknikal saham fokus kepada sinyal perdagangan, pergerakan harga, serta beragam alat charting untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan saham.
Tidak hanya pada saham, instrumen investasi lainnya dapat menggunakan analisis teknikal melalui data perdagangan historis.
Cara Analisis Teknikal Saham
Agar hasil investasi sesuai dengan ekspektasi, investor harus mengenali cara analisis teknikal saham. Teknik analisis ini merupakan salah satu strategi bagi investor, mendapatkan keuntungan besar, serta meminimalisir kerugian.
Terkadang, analisisa teknikal saham terlihat sulit bagi beberapa investor. Namun, konsep dalam teknik ini sebenarnya sederhana, seperti grafik yang menurun. Jadi, konsep analisis teknikal adalah mengamati kemana arah trend grafik. Berikut adalah beberapa ulasan selengkapnya.
1. Mengetahui Trend pada Chart
Singkatnya, investor harus membuka chart untuk mengetahui arah trend nya. Melalui pengamatan pada chart, investor dapat mempelajari trend pendek, menengah maupun rendah.
Sebenarnya, jika investor telah mengenal berbagai macam trend. Investor dapat menentukan sendiri, ingin mengambil trend yang mana.
Setelah kenal dengan trend, investor dapat mengambil strategi terbaik, seperti melakukan transaksi searah dengan laju trend. Pemegang saham mampu menyikapi, ketika trend sedang naik maupun turun.
Umumnya, investor menjual saham ketika trend sedang naik atau uptrend. Sebaliknya, investor membeli saham ketika downtrend atau trend turun.
2. Menetapkan Support dan Resistance
Setelah mengenali trend, investor harus menetapkan level support serta resistance. Jika investor ingin mencari peluang membeli saham, bisa menemukannya pada area support.
Sementara, jika investor ingin menjual saham, bisa menemukan peluangnya pada area resistance. Level support dan resistance dapat menjadi peringatan bagi investor.
Contohnya, ketika harga saham tidak sesuai ekspektasi, maka investor dapat melakukan antisipasi yaitu cut loss.
3. Menggunakan Moving Average (MA)
Biasanya, investor menggunakan untuk mengenali trend yang berlangsung. Terkadang, investor kesulitan menggambarkan trendline.
Oleh karena itu, pergerakan pada MA mampu memudahkan investor untuk identifikasi trend. Jika, MA bergerak turun begitu juga harga bergerak ke bawah MA, maka trend sedang turun saat itu.
Moving average juga multifungsi, karena bisa berperan sebagai support maupun resistance.
4. Melakukan Filter Melalui Indikator Isolator
Gambaran tentang kondisi pasar yang jenuh beli ataupun jenul jual bisa terlihat dari indikator isolator. Jenuh beli atau overbought, kondisi ketika harga tinggi, pergerakan ini biasanya seiring dengan pergerakan harga turun.
Sedangkan, jenuh jual atau oversold merupakan kondisi harga rendah. Biasanya, oversold seiring degan naiknya harga. Ketika indikator isolator mengarah kepada overbought, maka investor menunggu sinyal sell. Sementara, jika indikator mengarah pada oversold, investor menunggu sampai ada sinyal buy.
5. Tetapkan Stop Loss dan Target Profit
Dalam transaksi saham, investor melakukan stop loss maupun target profit. Investor harus memperhatikan aspek, seperti resiko, rasio, maupun reward, ketika melakukan stop loss dan target profit.
Aturan yang berlaku mengungkapkan, nilai stop loss tidak lebih besar dari nilai target profit. Investor harus memenuhi peraturan tersebut, karena mutlak.
Kelebihan Analisis Teknikal Saham
Sama halnya dengan teknik analisis saham lainnya, berikut ini kelebihan analisis teknikal saham. Walaupun analisis teknikal saham merupakan hal yang sulit bagi beberapa orang, tetapi tersimpan hal-hal yang dapat menghasilkan keuntungan dalam investasi sebagai berikut.
1. Pengaplikasiannya Luas
Pengaplikasian analisisa teknikal saham cenderung fleksibel. Instrumen, seluruh market, dan time frame dapat menggunakannya. Penafisiran pola dalam grafik, harga, maupun indikator lainnya bisa menggunakan cara yang sama.
2. Tidak Perlu Mencari Informasi tentang Fundamental
Jika dalam analisis fundamental harus mencari informasi tentang emiten. Maka, dalam analisis teknikal saham, informasi tentang potensi pergerakan saham telah tercatat dalam grafik.
3. Penafsiran Data Dengan Visual
Analisis teknikal menggunakan penafsiran visual dalam menggambarkan pola perilaku pasar, pada grafik. Berbeda dengan analisis fundamental yang datanya dominan dengan angka.
4. Mudah Mengukur Resiko Pasar
Tingkat pergerakan atau volalitas lebih mudah terlihat melalui grafik, karena ada angka pada data yang membuatnya lebih jelas.
Sehingga, resiko yang mungkin terjadi dalam pasar modal, lebih mudah teranalisis oleh investor.
5. Data Berdasarkan Histori
Biasanya, pergerakan harga saham berdasarkan pengulangan histori yang pernah terjadi. Grafik yang mengulang histori tersebut, menginformasikan harga yang pernah ada pada masa lampau kepada investor.
Kekurangan Analisis Teknikal Saham
Setiap teknik maupun strategi pasti memiliki kekurangan, begitu juga kekurangan analisis teknikal saham.
1. Hal yang Bias
Sebenarnya, analisis teknikal hanya sekadar prediksi yang belum tentu terjadi. Analisisa teknikal saham hanya memperhitungkan kemungkinan arah grafik bergerak.
2. Adanya Interpretasi
Penafsiran antar investor dalam analisis teknikal saham cenderung subjektif. Karena, setiap investor memiliki pandangannya masing-masing, terhadap suatu data. Ada yang melihat angka atau harga yang tercantum pada grafik sebagai satu dukungan. Sebaliknya, ada juga yang menganggap angka atau harga pada grafik itu satu resistance.
3. Cenderung Lamban
Ada kalanya, analisis teknikal masih berlaku, saat tengah membuat analisis. Bisa saja dalam beberapa jam yang akan datang, analisis ini berjalan dengan lambat.
4. Rumitnya Menafsirkan Grafik
Grafik pada analisis teknikal menyajikan pergerakan harga saham yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk menafsirkan pergerakan harga berdasarkan harga yang telah berlaku sebelumnya, bukan hal yang mudah.
Perlu berlatih dan pengalaman yang mumpuni, agar investor dapat mengidentifikasi pergerakan saham pada grafik dengan baik.
5. Random Walk Theory
Pola ini menggambarkan harga saham pada pasar modal dan pola berulang dari histori sebelumnya, tidak dapat terprediksi. Teori ini mengungkapkan, menggunakan pola pada grafik merupakan hal yang mengada-ada, dan cenderung seperti menebak saja.
Menganalisis menggunakan analisis teknikal saham merupakan cara bagi investor untuk mengetahui kapan waktu tepat membeli saham. Karena, setiap memiliki strategi masing-masing untuk mencapai keuntungan dalam investasi. Investor juga mempunyai versi sendiri dalam meminimalisir kerugian. Salah satunya dengan menganalisis saham atau mencari waktu yang tepat untuk berinvestasi saham.
Analisis Fundamental Saham
Salah satu teknik analisa yang ada pada investasi saham adalah analisis fundamental saham. Fundamental saham merupakan salah satu aspek yang patut menjadi pertimbangan bagi investor. Kenali tentang analisis fundamental saham, salah satu analisis pada saham. Agar tidak salah pilih produk investasi, dan hasil investasi mampu memenuhi ekspektasi.
Pengertian Analisis Fundamental Saham
Hal mendasar yang harus investor ketahui adalah pengertian analisis fundamental saham, sebelum melakukan analisa fundamental saham. Teknik menganalisis pergerakan harga saham dengan melibatkan beberapa faktor.
Faktor tersebut adalah, potensi industri, kinerja keuangan perusahaan, persaingan usaha, sampai kondisi ekonomi, dalam lingkup mikro atau makro. Dengan adanya analisis fundamental saham, akan terlihat sehat atau tidaknya saham suatu perusahaan.
Investor dapat memanfaatkan hasil analisis tersebut sebagai dasar memilih saham. Biasanya, investor menggunakan analisis ini, untuk investasi jangka panjang. Karena, pengambilan keputusan dalam investasi, bukan berdasarkan perkiraan atau asal tebak.
Analisis Fundamental Adalah
Bagaimana analisis fundamental secara umum? Analisis fundamental adalah menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek kekuatan mendasar perusahaan.
Aspek-aspek tersebut telah tertera dalam penjelasan definisi analisis fundamental saham sebelumnya. Dalam lingkup analisis fundamental saham menurut Intras Club secara umum, semua kinerja bisnis teranalisis keseluruhan bukan hanya kinerja pergerakan saham saja. Ada dua pendekatan yang biasa investor pakai dalam analisis fundamental.
1. Top Down Approach
Pendekatan top down, fokus pada analisa ekonomi dan siklus dalam pasar. Biasanya, orang-orang yang menggunakan pendekatan ini menganggap semua hal yang berhubungan dengan pergerakan suatu saham, mendukung nilai saham tersebut naik.
Fundsupemart mengungkapkan, ada empat komponen dalam pendekatan top down atau atas ke bawah. Komponen tersebut adalah, kondisi makro global, makro dalam negeri, prospek pertumbuhan sektor, dan fundamental pada perusahaan.
Jadi, seorang investor menganalisa variabel makroekonomi secara global maupun dalam negeri, yang mempengaruhi kinerja usaha. Setelah menganalisa variabel makroekonomi, kembali menganalisa emiten yang cocok untuk wadah berinvestasi. Hasil akhirnya adalah, saham-saham unggulan yang akan menjadi portofolio saham.
2. Bottom Up Approach
Kebalikan dengan pendekatan top down, pendekatan bottom up atau bawah ke atas, fokus kepada analisa masing-masing saham. Jadi, investor lebih memperhatikan emiten satu persatu.
Dalam pendekatan bawah ke atas ini, investor perlu mengkaji emiten secara mendalam, pada aspek yang mempengaruhi kinerja emiten. Aspek tersebut seperti, produk, layanan, maupun stabilitas keuangan perusahaan.
Daya saing emiten dalam pasar modal, utang atau kas perusahaan, ketentuan pembagian dividen, serta laba perusahaan dari tahun ke tahun. Investor juga perlu mengetahui hal-hal tersebut, menelusuri secara detail tentang emiten yang akan Anda pilih.
Cara Analisis Fundamental Saham
Untuk mendapatkan keuntungan dalam investasi pasar modal, investor harus mengetahui cara analisis fundamental saham. Biasanya, analisa fundamental saham menjadikan laporan keuangan sebagai dasar dalam menilai atau valuasi saham.
Sebelum menganalisis, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu kinerja perusahaan, untuk mengetahui performa keuangannya. Menetapkan acuan harga saham, yang menjadi patokan untuk transaksi saham, dan rutin mengevaluasi serta mengawasi saham.
1. Memilih Perusahaan Solid
Perusahaan yang pondasinya solid berarti, kinerja keuangannya bagus dan memiliki prospek yang cerah. Hal pertama yang harus investor lakukan dalam analisis fundamental saham adalah, mencari perusahaan solid.
Untuk menemukan perusahaan solid, investor dapat mempelajari laporan keuangan perusahaan selama lima tahun belakangan. Melalui laporan tersebut, dapat terlihat kinerja perusahaan dan gambaran prospeknya.
2. Mencari Acuan Harga yang Wajar
Agar memperoleh harga yang tepat ketika membeli saham, investor harus memiliki acuan harga saham yang bagus. Acuan harga berfungsi untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu, dan naik turunnya harga saham.
Biasanya, investor menggunakan dua cara untuk menentukan acuan harga, relative valuation yaitu membandingkan saham satu dengan saham yang lainnya. Cara tersebut tergolong mudah bagi investor pemula.
Kedua, intrinsic valuation atau teknik valuasi yaitu investor menilai perusahaan dari kemampuannya menghasilkan cash flow pada masa yang akan datang. Serta mampu mendiskon cash flow untuk menetapkan harga wajar.
3. Pahami Konsep Margin Of Safety (MOS)
Ketika membuat prediksi untuk menetapkan acuan harga, bisa jadi prediksi tersebut melenceng karena faktor yang terjadi pada masa mendatang. Agar hal tersebut dapat terminimalisir, investor perlu memahami dan menambahkan MOS dalam prediksi yang telah ada.
4. Mempelajari Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan merupakan salah satu indikator penentu kualitas perusahaan. Jika investor tidak memahami laporan keuangan, bisa mempelajari indikator penting analisis fundamental.
Indikator penting tersebut adalah, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Asset and Liability, Hutang bank, dan analisa cash flow.
5. Mencari Perusahan yang Rutin Memberi Dividen
Salah satu tanda perusahaan memiliki fundamental yang kuat adalah rutin membayarkan dividen setiap tahunnya. Adanya dividen membuktikan perusahaan mengalami keuntungan, dan memiliki pondasi yang kuat.
6. Mencari Informasi Dari Sumber Valid
Untuk mendapatkan informasi yang bukan sekadar rumor. Investor dapat mengunjungi situs resmi bursa efek Indonesia, dan situs perusahaan.
7. Menggunakan Stock Screener
Agar lebih mudah memilih saham, investor bisa menggunakan fitur stock screener pada aplikasi investasi online. Fitur ini akan membantu Anda menseleksi saham berdasarkan kriteria tertentu.
8. Fokus Berinvestasi Jangka Panjang
Harga saham dalam jangka pendek, cenderung fluktuatif. Analisis fundamental bertujuan untuk memberikan keuntungan pada investor, untuk jangka panjang.
9. Beri Kesempatan Pada Manajemen Untuk Bekerja
Ketika perusahaan tempat berinvestasi memiliki kinerja bagus dan prospek baik. Maka, pemilik saham cukup mengontrol kinerja perusahaan melalui laporan keuangan per kuartal.
10. Menyiapkan Mental
Saham selalu mengalami kenaikan maupun penurunan, setiap harinya. Maka, investor harus mempersiapkan mental agar mampu menghadapi gejolak pergerakan saham.
Kelebihan Analisis Fundamental
Berikut ini kelebihan analisis fundamental yang perlu investor ketahui, sebelum menganalisis dengan metode tersebut.
1. Menemukan Saham Yang Potensial Untuk Jangka Panjang
Untuk melakukan analisa fundamental, investor harus mempelajari laporan keuangan, kesehatan finansial, produk, dividen, dan indikator lainnya. Karena mendalami hal tersebut, investor dapat memperoleh portofolio saham yang sehat dalam jangka panjang.
2. Potensi Keuntungan Besar
Menggunakan analisis fundamental saham dalam membeli saham, berpotensi mendapatkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang bagi investor. Dividen dapat menjadi pendapatan pasif bagi investor.
Kekurangan Analisis Fundamental
Apa saja kekurangan analisis fundamental? Anda harus mengetahuinya, sebelum menggunakan teknik analisis ini.
1. Lebih Kompleks
Dalam analisis fundamental saham, Anda harus mengumpulkan banyak data dan valuasi saham. Hal ini tentunya sangat kompleks, terlebih bagi investor pemula.
2. Hanya Untuk Jangka Panjang
Analisa fundamental hanya cocok untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang. Teknik analisa ini, tidak bekerja efektif pada investasi jangka pendek.
Teknik analisis fundamental saham bisa menjadi solusi bagi investor yang ingin berinvestasi jangka panjang. Cukup rumit bagi investor pemula. Maka, investor pemula bisa menggunakan fitur online yang tersedia dalam broker saham. Agar lebih mudah dan menghemat waktu.
Saham ISSI
Penjelasan lengkap apa itu saham ISSI atau indeks saham syariah Indonesia mulai dari daftar emiten, kelebihan, dan kekurangan yang ada. Bursa efek Indonesia mengeluarkan salah satu instrumen investasi syariah, yaitu indeks syariah. Ada tiga jenis indeks saham syariah yang tercatat pada bursa efek Indonesia.
Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), dan Jakarta Islamic Index (JII70). Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, membuat produk investasi saham syariah memiliki peluang besar untuk berkembang.
Pertambahan jumlah saham syariah pada bursa efek Indonesia, juga kian pesat. Pada tahun 2013, jumlah saham syariah yang tercatat hanya sekitar 328
Tahun 2021 kini sudah ada sekitar 424 emiten yang terdaftar pada saham ISSI. Jumlah saham syariah yang semakin bertambah, menunjukkan banyaknya investor yang mempercayakan modalnya pada saham syariah.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada indeks syariah, Anda sebagai investor yang cermat harus mengetahui informasi tentang apa itu indeks saham syariah Indonesia.
Bukan hanya sekadar mencari keuntungan. Dengan memilih produk investasi syariah, para investor juga berharap dapat memperoleh keberkahan yang terkandung dalam investasi syariah tersebut.
Apa Itu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Sebelum mengetahui saham-saham yang terdaftar dalam ISSI, apa itu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)? Indeks yang mencakup seluruh saham syariah yang ada pada BEI, dan terdaftar dalam daftar efek syariah.
Indeks saham syariah Indonesia, pertama kali meluncur pada 12 Mei 2011. Karena sahamnya masuk ke dalam daftar efek syariah, maka BEI tidak menyeleksi saham syariah yang masuk ke ISSI.
Konstituen ISSI mengalami seleksi ulang dua kali dalam satu tahun, pada bulan Mei dan November. Jadwal seleksi ini sama dengan waktu review Daftar Efek Syariah (DES).
Ada saham yang masuk dan keluar dari konstituen ISSI, selama periode seleksi tersebut. Sektor perbankan syariah merupakan sektor saham yang banyak menjadi perhatian bagi pelaku pasar modal syariah.
Pada tahun 2020, investor yang melakukan transaksi saham syariah melalui Sharia Online Trading System (SOTS) mencapai 80.000 lebih. Jumlah ini cukup fantastis, karena pada tahun 2016, jumlah investornya hanya berkisar 12.000.
Intras Club sangat merekomendasikan investasi di saham ISSI yang memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan karena seiring dengan pertumbuhan ekonomi syariah. Selain itu, tren masyarakat yang merasa lebih nyaman menanam modal pada saham berbasis syariah membuat indeks ini menjadi primadona masyarakat muslim di Indonesia.
Daftar Saham ISSI
Ada sekitar 424 emiten yang sahamnya terdaftar dalam daftar saham ISSI. Bursa efek Indonesia telah menetapkan saham ISSI melalui review DES, untuk periode Desember 2020 hingga Mei 2021.
Daftar saham syariah tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Desember 2020. Saham tersebut adalah, Bank BRI Syariah, Bank BTPN Syariah, Sepatu Bata Tbk, Alam Sutera Realty Tbk, dan sebagainya.
Ada sekitar 12 saham yang baru masuk ke ISSI, pada periode Desember 2020-Mei 2021. Saham-saham itu adalah, Akbar Indo Makmur Stimec, Lancartama Sejati Tbk, Timah Tbk, Sentral Mitra Informatika Tbk, dan sebagainya.
Sementara itu, sekitar 42 saham keluar dari perhitungan saham ISSI baru-baru ini. Saham itu seperti, Smartfren Telecom Tbk, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, MD Pictures Tbk, Astra International Tbk, Jasa Marga, dan sebagainya.
Emiten harus memenuhi persyaratan tertentu, untuk menerbitkan efek syariah, yaitu kegiatan usaha dan pengelolaannya harus sesuai prinsip syariah. Jadi, tidak mengandung riba, gharar atau penipuan dalam mengelola usaha.
Selain itu, perusahaan harus memproduksi barang atau jasa yang halal. Bukan barang yang haram atau menimbulkan mudharat bagi konsumennya.
Emiten juga harus memiliki direksi maupun komisaris yang memahami prinsip syariah, dan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip syariah pasar modal. Selain itu, harus ada anggota dewan pengawas syariah yang mengawasi kegiatan perusahaan tersebut.
Kelebihan Saham ISSI
Apa saja kelebihan saham ISSI? Sebagai seorang muslim, pastinya memilih investasi syariah. Seperti produk investasi pada umumnya, investasi syariah juga memiliki kelebihan.
Indeks saham ISSI menjadi solusi bagi Anda yang ingin berinvestasi saham yang halal dan sesuai dengan syariat.
1. Menerapkan Prinsip Syariah
Praktik transaksi efek-efek syariah, seperti saham syariah, reksadana syariah dan sukuk, berada dalam pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa DSN-MUI nomor 40 tahun 2002, tentang pedoman dan penerapan prinsip syariah pada pasar modal.
Karena, saham ISSI telah terjamin kehalalannya oleh MUI, underlying asset dan objek usaha yang berada dalam pengelolaan emiten juga halal. Jadi, investor tidak perlu khawatir untuk berinvestasi saham syariah.
2. Terdapat Saham yang Likuid
Saham likuid merupakan saham yang aktif sekali transaksi perdagangannya dalam bursa efek. Saham-saham yang likuid seperti ini, sangat mudah menjual atau membelinya.
Beberapa saham indeks LQ45, ternyata ada yang terdaftar pada daftar saham syariah. Indeks saham LQ45 sendiri merupakan kumpulan saham yang sangat likuid, kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaannya baik.
Dengan kata lain, berinvestasi pada saham syariah yang termasuk dalam indeks LQ45 lebih menjanjikan hasilnya, dan minim resiko.
3. Jenis Saham Blue Chip Terdapat Pada Saham Syariah
Saham lainnya yang terkenal dengan kapitalisasinya besar, harga saham cenderung stabil, adalah saham blue chip. Karena harganya stabil, resiko turunnya harga pada saham blue chip tergolong minim. Investasi saham syariah pada jenis blue chip, dapat terbilang aman bagi investor.
4. Mendapatkan Dividen Secara Rutin
Agar investor mendapatkan bagi hasil keuntungan secara rutin setiap tahunnya. Pilih saham syariah yang menjanjikan dividen besar dan memberikannya dengan rutin setiap tahun pada investor.
Jika emiten dapat mengelola modal dari investor, dan menghasilkan keuntungan. Investor memperoleh dividen, jadi investor dan perusahaan sama-sama untung.
Atau, jika saham yang Anda miliki pergerakan harganya naik. Anda bisa menjual saham tersebut, dan memperoleh capital gain dari selisih harga beli saham sebelumnya dan harga jual.
Kekurangan Saham ISSI
Apa saja kekurangan saham ISSI? Sepanjang tahun 2020, dalam aspek year to date (ytd). Kinerja ketiga indeks saham syariah lebih rendah daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal ini dapat terlihat dari persentase penurunan saham ISSI sebanyak 14,60%, JII70 mengalami koreksi sebesar 14,13%, serta minus JII sebanyak 15,38%. Namun, IHSG hanya mengalami penurunan sebesar 12,77%.
Penyebab kinerja indeks saham syariah cenderung lebih rendah daripada IHSG, karena saham-saham bank konvensional memberikan sumbangan besar bagi IHSG. Sedangkan, dalam indeks saham syariah tidak ada saham bank konvensional.
Seiring dengan perkembangannya, saham ISSI mempunyai potensi perkembangan yang bagus. Terlihat dari investor yang menggunakan sharia online trading system tercatat lebih dari 80.000 orang, pada tahun 2020.
Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi pada objek usaha yang halal melalui saham syariah. Menurut direktur pasar modal OJK, bursa efek Indonesia juga mengupayakan edukasi tentang saham syariah.
Salah satu bentuk edukasi tersebut, dengan menerbitkan tiga indeks saham syariah, yaitu ISSI, JII70, dan Jakarta Islamic Index (JII). Emiten yang ingin memasuki saham syariah, harus mengalami seleksi. Agar tidak melenceng pada prinsip pasar modal syariah.
Saham LQ45
Ada beberapa perusahaan yang sahamnya terdaftar pada indeks saham LQ45. Biasanya, kumpulan saham pada indeks ini, berasal dari perusahaan yang telah lama berjalan dan kondisi finansialnya stabil.
Saham-saham perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ 45, dapat keluar masuk secara bergantian. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satunya pergerakan nilai saham suatu perusahaan.
Banyak investor saham yang mempercayakan modalnya pada indeks LQ45. Saham dalam indeks ini terbilang laris dan banyak peminatnya dalam transaksi saham pada bursa efek.
Saham yang sangat likuid dan kapitalisasi pasarnya besar, mampu menarik para investor dan trader untuk menanam modalnya pada saham tersebut. Tetapi, untuk berinvestasi pada saham LQ 45, investor perlu mempersiapkan modal yang cukup besar.
Jadi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada indeks LQ45. Seorang investor harus mencari informasi tentang seluk-beluk saham LQ 45, agar dapat memperkirakan keuntungan dan resiko yang terjadi.
Daftar Saham LQ45
Beberapa perusahaan yang memiliki reputasi baik, sahamnya tercatat pada daftar saham LQ 45. Setiap enam bulan sekali, BEI mengadakan evaluasi mayor untuk menentukan saham yang paling likuid dan kapitalisasinya besar.
Dari hasil evaluasi tersebut, BEI akan menentukan saham yang masuk ke indeks LQ 45, dengan masa periode enam bulan. Pada periode Februari sampai Juli 2021, bursa efek Indonesia kembali menetapkan daftar saham yang tercatat dalam indeks LQ 45.
Ada dua perusahaan baru yang sahamnya terdaftar dalam indeks LQ45, periode Februari hingga Juli 2021 ini. Perusahaan tersebut adalah, PT Medco Energi Internasional (MEDC), dan PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA).
Dua saham keluar dari indeks saham LQ45, pada periode Februari hingga Juli 2021. Kedua saham itu bernaung dalam perusahaan, PT Surya Citra Media (SCMA), dan PT Sri Rejeki Isman (SRIL).
Ada 45 saham yang tergabung dalam indeks LQ 45, masa periode Februari-Juli 2021. Saham tersebut adalah, Ace Hardware Indonesia, Bank Mandiri, Indofood CBP Sukses Makmur, Merdeka Copper Gold, Summarecon Agung, dan sebagainya.
Bursa efek Indonesia memberlakukan daftar kumpulan saham pada indeks LQ 45 tersebut, mulai 1 Februari 2021. Daftar indeks LQ45 dapat berubah setiap periodenya, karena harga saham bisa saja berbeda setiap harinya.
Apa Itu Saham LQ45?
Setelah mengetahui saham-saham yang terdaftar pada indeks LQ 45, apa itu saham LQ45 menurut intras club? Kumpulan dari 45 saham yang mempunyai fundamental perusahaan yang bagus, serta likuiditas dan kapitalisasi pasarnya tinggi. Perusahaan harus memenuhi kriteria berikut ini, agar sahamnya terdaftar dalam indeks LQ45.
- Masuk dalam posisi 60 perusahaan paling atas yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi selama kurun waktu satu tahun terakhir.
- Menduduki posisi 60 perusahaan teratas yang mempunyai nilai tertinggi dalam transaksi pasar reguler, selama satu tahun terakhir.
- Perusahaan telah tercantum dalam Bursa Efek Indonesia, minimal selama tiga bulan.
- Perusahaan memiliki prospek pertumbuhan tinggi, nilai transaksi tinggi, serta kondisi keuangan yang stabil dan baik.
- Bobot free loat perusahaan yang tadinya hanya 60% dari porsi penilaian, bertambah menjadi 100%.
Setelah mendapatkan 60 perusahaan, yang sahamnya masuk ke nominasi teratas. BEI menyeleksi 60 saham tersebut, agar mendapatkan 45 saham yang akan tergabung dalam indeks LQ45.
Seleksi berdasarkan dengan kriteria hari transaksi pada pasar reguler, kapitalisasi pasar, besaran frekuensi transaksi, serta kondisi keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
Terciptanya indeks LQ45 bertujuan untuk melengkapi IHSG. Selain itu, menjadi sarana objektif dan terpercaya bagi pelaku investasi untuk mengawasi pergerakan harga saham yang aktif perdagangannya.
Biasanya, saham yang perdagangannya aktif, merupakan saham yang banyak peminatnya. Divisi riset dalam bursa efek Indonesia, akan memperhitungkan saham yang layak masuk indeks saham LQ45 setiap enam bulan sekali.
Kelebihan Saham LQ45
Dari pemaparan sebelumnya, telah membahas sedikit kelebihan saham LQ45. Kinerja saham pada indeks LQ 45 cenderung baik, dan memiliki prospek bagus. Karena faktor tersebut, saham LQ 45 dapat menjadi rekomendasi bagi investor pemula, untuk mempelajari dan berinvestasi saham pada indeks LQ45.
Selain itu, saham LQ45 mencakup 45 saham perusahaan dengan likuiditas tinggi, fundamental baik, serta kapitalisasinya besar. Indeks LQ45 terisi oleh berbagai macam sektor usaha, dari beberapa sektor tersebut mempunyai prospek yang memadai.
Sektor usaha yang memiliki prospek bagus seperti, perbankan, telekomunikasi, maupun perbankan. Jadi, investor pemula dapat berinvestasi saham pada sektor perusahaan tersebut, yang terdaftar dalam indeks LQ45.
1. Bebas Menjual atau Membeli Saham
Karena indeks LQ45 mempunyai saham yang sangat likuid, maka investor lebih leluasa menjual maupun membeli saham kapan pun. Biasanya, saham selain LQ 45 rata-rata nilai transaksi hariannya sekitar 1-2 milyar rupiah.
Sedangkan, saham yang terdaftar dalam indeks LQ 45 nilai transaksi hariannya mampu mencapai 100 miliar rupiah lebih, dalam satu hari.
2. Sahamnya Sangat Likuid
Saham yang sangat likuid, berarti transaksi jual beli saham tersebut sangat laris dalam bursa efek. Sedangkan, saham yang tidak likuid, menjadi kesulitan tersendiri bagi investor untuk menjual atau membelinya.
Saat ingin membeli saham yang tidak likuid, penawarannya sedikit. Sebaliknya, ketika ingin menjualnya, harga saham pasti lebih rendah dari harga beli saham sebelumnya.
Berbeda dengan indeks LQ45, sahamnya yang begitu likuid, membuat saham tersebut terus mengalami penjualan atau pembelian setiap harinya. Peluang investor mendapatkan dividen secara rutin atau capital gain lebih terjamin.
3. Fundamental Perusahaan Bagus dan Kapitalisasi Pasar Besar
Perusahaan yang memiliki pondasi fundamental yang baik, dapat terbilang mapan. Kondisi finansial cenderung stabil, walaupun sedang berhadapan dengan situasi perekonomian yang rumit.
Biasanya, perusahaan yang mapan, produknya banyak beredar ke masyarakat luas. Ada juga perusahaan mapan, yang mengalami penurunan kinerja, karena proses penjualan produk ke masyarakat kurang berjalan baik.
Hampir mirip dengan pembahasan sebelumnya, saham dengan kapitalisasi pasar besar berarti, sahamnya cenderung populer dalam kalangan investor. Transaksi saham kapitalisasi besar pada BEI, hampir terjadi setiap harinya.
Saham indeks LQ45, biasanya memiliki nilai tinggi dalam pasar modal. Hal ini tentu menjadi kelebihan tersendiri, artinya banyak investor yang mempercayakan saham perusahaan tersebut sebagai tempat menanam modal.
Kekurangan Saham LQ45
Apa kekurangan saham LQ45? Walaupun, banyak investor yang menjadi peminat indeks saham LQ45. Tetap saja produk saham tersebut memiliki kekurangan, seperti produk investasi lainnya.
Karena, rata-rata saham pada indeks LQ 45 mempunyai kapitalisasi pasar besar. Investor harus mengerahkan modal dengan nominal cukup besar untuk berinvestasi pada indeks saham ini.
Walaupun, prospek saham pada LQ 45 cenderung bagus, tetapi investasi tidak selalu berjalan lancar. Faktanya, pergerakan saham tidak selalu berjalan baik atau memenuhi ekspektasi.
Jika secara global bursa bergerak ke arah negatif, hal ini dapat mempengaruhi saham pada BEI, termasuk LQ 45.
Indeks saham LQ45 mempunyai prospek usaha yang mumpuni. Sebaiknya, investor pemula tidak membeli terlalu banyak saham, ketika berinvestasi. Semakin banyak saham yang terbeli, akan menyulitkan investor untuk mengawasi pergerakan saham.
Saham Kompas 100
Satu dari istilah indeks saham yang terkenal dalam kalangan investor adalah saham Kompas 100. Istilah indeks saham tidak terdengar asing dalam telinga para investor yang sudah lama terjun ke dunia investasi, terutama saham.
Mungkin, indeks saham masih terdengar asing bagi para investor pemula. Indeks saham bertujuan untuk mengukur pergerakan harga sejumlah saham, dan terbagi menjadi beberapa jenis, salah satu aspek pembagiannya berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar.
Berinvestasi dalam saham Kompas 100, berpotensi mendapatkan dividen secara rutin setiap tahunnya. Karena, saham yang terdaftar pada indeks saham 100 ini, memiliki fundamental perusahaan yang baik dan kapitalisasi pasarnya besar.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu indeks saham, Anda harus mengetahui karakteristik saham tersebut. Agar dapat memperhitungkan keuntungan dan resiko yang sewaktu-waktu terjadi dari penanaman modal tersebut.
Daftar Saham Kompas 100
Bursa Efek Indonesia memasukkan beberapa saham ke daftar saham Kompas 100. Biasanya, setiap indeks memasukkan atau mengeluarkan saham baru pada masa pengamatan yang dilakukan setiap satu semester.
Pada periode 3 Agustus 2020-Januari 2021, bursa efek Indonesia mengumumkan saham yang masuk ke indeks saham Kompas 100 berjumlah sebelas. Saham tersebut adalah, Bank Bukopin, Bank Danamon Indonesia, Bank BRI Syariah, Buana Lintas Lautan, HK Metals Utama, Indofarma, Kimia Farma.
Serta, empat saham lainnya, Kino Indonesia, Link Net, J Resources Asia Pasifik, dan Salin Ivomas Pratama. Saham yang keluar dari indeks saham 100 periode Agustus-Januari 2021, yaitu, Bank CIMB Niaga, PT Bintang Oto Global, dan lainnya.
Baru-baru ini, bursa efek Indonesia menetapkan indeks saham Kompas 100 untuk periode Februari sampai Juli 2021. Ada seratus perusahaan, yang sahamnya terdaftar pada indeks saham 100. Saham tersebut adalah, Astra Agro Lestari, Ace Hardware Indonesia, Bumi Serpong Damai Tbk, Bank CIMB Niaga, Adaro Energy, dan sebagainya.
Ada 13 Saham yang keluar dari indeks saham 100 pada periode Februari hingga Juli 2021. Saham tersebut adalah, Indofarma, Indosat Tbk, Jaya Real Property Tbk, Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Bank Bukopin Tbk, dan sebagainya.
Dalam penetapan indeks saham 100 tiap semesternya, selalu ada perusahaan yang keluar dan masuk. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya keluar masuk saham adalah, kinerja harga saham dari perusahaan masing-masing.
Apa Itu Saham Kompas 100?
Berdasarkan pemaparan intras club sebelumnya tentang daftar indeks saham 100, apa itu saham Kompas 100? Kumpulan dari seratus saham yang terdaftar pada BEI, berasal dari perusahaan yang mempunyai fundamental, serta kinerja yang baik. Jadi, pengertian indeks saham Kompas 100 adalah salah satu statistik yang berfungsi untuk mengukur kinerja harga pada 100 saham, dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.
Bursa efek Indonesia menerbitkan saham Kompas100 pada 10 Agustus 2007, bersama Kompas Media Group, perusahaan media berita harian Kompas. Sebuah prediksi menyatakan saham kategori Kompas 100 mampu mewakili nilai kapitalisasi pasar semua saham yang ada dalam BEI.
Saham Kompas 100 memiliki persentase sekitar 70-80%, sehingga mampu mewakili nilai kapitalisasi pasar seluruh saham pada BEI, sebesar 1.582 triliun. Karena hal tersebut, investor dapat mengawasi pergerakan indeks saham, hanya dengan mengamati pergerakan indeks pada Kompas 100. Selalu ada evaluasi setiap enam bulan sekali atau setiap semesternya, dan update daftar saham indeks 100 pada website BEI.
Kelebihan Saham Kompas 100
Sahamnya berasal dari perusahaan dengan reputasi baik, merupakan salah satu kelebihan saham Kompas 100. Biasanya, perusahaan yang telah lama beroperasi, reputasinya baik, serta cenderung stabil saat menghadapi situasi perekonomian sulit.
1. Dapat Menjadi Acuan (Benchmark) Bagi Investor
Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, saham Kompas100 dapat mewakili kapitalisasi pasar seluruh saham pada BEI, dengan persentase 70-80%. Maka, investor dapat mengamati pergerakan pasar dan kinerja portofolio investasi melalui indeks saham 100 ini. Industri pasar modal bisa menciptakan inovasi produk berbasis indeks yang mengacu pada indeks Kompas 100 ini.
2. Kapitalisasi Pasar Besar
Kapitalisasi pasar merupakan harga saham suatu perusahaan yang berada pada BEI. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kategori besar, biasanya banyak sekali masyarakat yang memakai barang atau jasanya.
Harga saham cenderung berubah-ubah setiap harinya, bisa naik maupun turun. Jika kapitalisasi pasar besar, hal tersebut menandakan banyak investor yang mempercayakan modalnya ke perusahaan terkait.
Selain itu, perusahaan yang tergolong indeks 100, sahamnya banyak sekali beredar, tentu saja hal ini dapat menyebabkan kapitalisasi pasar semakin besar. Nilai saham dengan kapitalisasi besar, menarik banyak investor maupun trader untuk membeli saham tersebut.
3. Fundamental Perusahaan Bagus
Perusahaan sudah mampu mengatur kondisi keuangannya dengan baik. Ketika menghadapi situasi ekonomi yang sulit, perusahaan mampu bertahan dalam guncangan tersebut. Karena kondisi keuangannya yang cenderung mapan dan stabil, perusahaan juga tidak mengalami kesulitan dalam penjualan barang atau jasa. Karena, perusahaan dengan fundamental bagus, seiring dengan banyaknya konsumen yang membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
4. Resiko Perusahaan Terlikuidasi Kecil
Dalam saham yang kapitalisasi pasarnya kecil maupun menengah, ada resiko yang menghantui jika perusahaan kolaps lalu yang lebih parahnya terlikuidasi. Namun, dalam indeks saham 100 ini, resiko terjadinya kolaps pada perusahaan tergolong rendah. Karena perusahaan sudah mampu mengelola keuangannya dengan stabil, maka investor berpotensi menerima dividen dari perusahaan secara rutin setiap tahunnya.
Kekurangan Saham Kompas 100
Terlepas dari kelebihannya, apa saja kekurangan saham Kompas 100? Karena indeks saham jenis ini memiliki kapitalisasi pasar tergolong besar, seiring dengan harganya yang cenderung mahal pada pasar modal.
Investor yang ingin berinvestasi pada saham Kompas100, harus menyiapkan modal yang cukup besar. Modal yang besar ini sesuai dengan keuntungan atau dividen yang akan investor dapat.
Walaupun resiko sudah dapat terminimalisir dengan fundamental perusahaan yang baik. Tetapi, hal ini tidak menjamin terjadi kerugian, atau harga saham menurun pada hari esok.
Kekurangan lainnya adalah, seseorang berinvestasi secara perorangan bukan berkelompok. Jadi, Anda harus memilih produk investasi, dan mengawasi pergerakan saham secara mandiri.
Saran bagi investor pemula sebelum memutuskan berinvestasi saham, ada baiknya berkonsultasi dengan investor yang berpengalaman dalam bidang saham. Agar tidak salah memilih produk investasi, dan mampu mengawasi pergerakan harga saham pada bursa efek.
Dengan memahami indeks saham atau jenis-jenis saham, investor dapat menemukan atau cermat menganalisa peluang saham yang menguntungkan dan mencegah resiko.
Indeks saham Kompas 100, memperlihatkan statistik tentang kinerja saham yang cenderung baik. Karena tidak ada pihak yang dapat menjamin secara pasti, apakah investasi yang Anda pilih benar-benar berhasil. Maka, jadilah investor yang cerdas, dengan bertindak secara hati-hati dan tidak gegabah, karena berorientasi mendapat keuntungan secara cepat. Lebih baik mencegah resiko yang mungkin saja terjadi, dengan menunda mendapatkan keuntungan dengan cepat.
Saham Blue Chip
Ada beberapa istilah dalam dunia saham, salah satunya adalah saham blue chip. Saham merupakan salah satu produk investasi populer yang menjadi pilihan banyak orang. Karena, pemegang saham dapat memperoleh keuntungan yang sangat besar, melalui dividen maupun capital gain.
Apabila, emiten berhasil mengelola modal dari investor dan menghasilkan untung besar, maka pemilik modal mendapat dividen. Atau, jika citra perusahaan bagus, seiring dengan naiknya harga saham, maka pemegang saham dapat memperoleh capital gain, atas penjualan saham miliknya.
Keuntungan yang menjanjikan dalam investasi saham, datang bersamaan dengan resiko yang menghantui. Oleh karena itu, seorang investor harus cerdas dalam memilih saham untuk berinvestasi. Beberapa broker memberi saran untuk berinvestasi pada saham bluechip atau istilah lainnya big caps, yang artinya saham unggulan. Karena, saham tersebut memiliki reputasi baik, dan bernaung dalam perusahaan ternama.
Daftar Saham Blue Chip
Ada sekitar 600 saham lebih yang termasuk daftar saham blue chip pada BEI. Biasanya, dalam kurun waktu beberapa bulan, ada perbaruan mengenai nama-nama saham bluechip yang dapat menjadi opsi bagi investor.
Beberapa saham kategori blue chip yang memiliki reputasi maupun performa bagus menurut intras club di Indonesia antara lain, Bank BCA, Bank BRI, Unilever Indonesia, Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, Bank Mandiri, PT Perusahaan Gas Negara, PT Astra International, PT Bank Negara Indonesia, PT Mayora Indah, United Tractors, Aneka Tambang, dan sebagainya.
Apa Itu Saham Blue Chip
Definisi dari saham blue chip adalah surat berharga bukti kepemilikan perusahaan yang berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi bagus dan kapitalisasi pasarnya besar. Pada umumnya, perusahaan yang terdaftar pada blue chip, menawarkan produk atau jasa yang berkualitas baik, dan masyarakat menerimanya.
New York Stock Exchange mengungkapkan saham bluechip berada pada perusahaan bereputasi nasional, terlihat dari kualitas, serta kemampuan dan kehandalannya dalam menghasilkan keuntungan, meskipun situasi ekonomi sedang membaik atau buruk.
Menurut para ahli, saham jenis ini sangat aman bagi para investor, karena perusahaan yang menaunginya memiliki fundamental yang bagus, baik dari sudut pandang finansial maupun manajemen. Selain itu, investor berpeluang mendapatkan dividen dengan jumlah cukup memuaskan.
Perusahaan-perusahaan yang sahamnya tergabung dalam blue chip, terkenal mampu menggerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kata blue chip sendiri, ada pada permainan poker, yaitu kepingan-kepingan yang berwarna merah, putih, dan biru yang nilainya terbesar.
Sekitar tahun 1923 atau 1924, seseorang pergi ke bursa saham dan tertarik dengan harga saham yang fantastis. Orang itu adalah Oliver Gingold, setelah menyaksikan perdagangan saham, pria itu meminta rekan kantornya menulis blue chip stocks yang maknanya saham keping biru. Semenjak itu, istilah blue chip terkenal, orang-orang menggunakannya dalam dunia saham sampai sekarang.
Kriteria Saham Blue Chip
Bagaimana kriteria saham bluechip? Melihat dari sudut pandang bursa efek Indonesia, banyak orang yang berpendapat saham bluechip setara dengan LQ45. Saham LQ45 merupakan indeks pasar saham pada BEI yang menaungi 45 perusahaan yang basis fundamentalnya sangat brilian dan berkapitalisasi pasar besar.
Tetapi, tidak semua saham yang termasuk LQ45, masuk ke dalam jenis blue chip. Karena, kemungkinan pada saat itu perdagangan perusahaan sedang bagus, sehingga mampu masuk ke indeks LQ45.
1. Perusahaan Telah Lama Beroperasi
Kriteria yang sangat mudah terlihat dalam perusahaan yang sahamnya blue chip adalah, dengan mengamati profil perusahaan. Biasanya, perusahaan yang telah lama beroperasi, mendapatkan pengakuan secara global maupun tingkat nasional.
Biasanya, perusahaan dengan tipe seperti ini, sahamnya termasuk dalam saham bluechip. Contohnya, seperti Astra Group, brand perusahaan tersebut sudah menjadi top, produknya tersebar pada kawasan Asia. Unilever hampir semua produknya tersebar ke seluruh penjuru negara, bahkan PT Perusahaan Gas Negara telah beroperasi setengah abad lebih. Tetapi, perusahaan harus tetap memperoleh laba konsisten, seberapa lama pun perusahaan beroperasi.
2. Kapitalisasi Pasar Tergolong Besar dan Likuid
Saham likuid adalah saham yang sangat aktif dalam transaksi jual beli pasar modal, baik yang membeli investor perorangan atau lembaga. Hal yang membuat saham kategori blue chip tergolong besar, kapitalisasi pasarnya. Karena nilai saham yang telah ada sebelumnya, dan harga saham baru sangat tinggi.
3. Stabilnya Perbandingan Hutang dan Aset
Umumnya, saham-saham yang bergerak pada sektor pebankan yang tergolong blue chip mempunyai persentase Debt to Equity Ratio (DER) tidak melebihi 15%. Jika, saham pada suatu perusahaan nilai DER nya tinggi, maka resiko usahanya juga besar, apalagi ketika mengalami masalah likuiditas yang cukup rumit.
4. Konsisten Memberikan Dividen
Pembagian laba merupakan salah satu alasan utama, mengapa investor ingin berinvestasi. Saham bluechip, jika perusahaan dapat memberikan laba secara rutin bagi investor.
5. Kinerjanya Solid
Jika perusahaan dapat menghasilkan laba rutin setiap tahunnya, dengan semaksimal mungkin. Hal ini membuktikan kinerja perusahaan begitu solid, satu sama lain. Contohnya, PT United Tractor, persentase pertumbuhan laba secara konsisten sebesar 14,3% per tahunnya, dalam satu dekade tertentu. Tetapi, ada juga perusahaan yang sudah mapan, kinerjanya menurun karena daya belinya kurang.
Kelebihan Saham Blue Chip
Apa saja kelebihan saham blue chip? Dari pemaparan sebelumnya, karena saham bluechip berasal dari perusahaan yang telah lama beroperasi, dan memiliki reputasi baik. Beberapa orang percaya, saham jenis ini resikonya terbilang sedikit.
1. Harganya Stabil dan Cenderung Tidak Fluktuatif
Karena kapitalisasi pasarnya yang begitu besar, saham yang tergolong blue chip harganya tidak naik turun secara drastis. Saham jenis ini memelurkan waktu berbulan-bulan untuk naik serta turun dalam jumlah besar.
2. Fundamental yang Baik
Perusahaan yang memiliki fundamental yang baik, cenderung stabil ketika menghadapi situasi sulit perekonomian. Biasanya produk dari perusahaan yang sahamnya blue chip, banyak terpakai dalam masyarakat. Selain itu, kondisi keuangannya termasuk dalam ketegori mapan.
3. Resiko Terjadinya Likuiditas Kecil
Resiko perusahaan kolaps dan akhirnya terlikuidasi, begitu kecil pada perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip. Karena kondisi finansial yang cenderung stabil, serta pergerakan sahamnya tidak begitu fluktuatif. Resiko likuiditas yang kecil, membuat saham jenis ini menjadi rekomendasi para ahli untuk investor. Karena, lebih baik menimalisir resiko daripada menggapai keuntungan secara cepat.
Kekurangan Saham Blue Chip
Lalu, apa kekurangan saham blue chip? Terlepas dari kelebihannya yang sangat banyak, saham bluechip tidak lepas dari yang namanya kekurangan. Karena memiliki resiko yang cenderung kecil, dan menawarkan laba yang cukup terjamin. Tetapi, investasi saham jenis ini membutuhkan modal yang cukup besar, serta pergerakan nilai saham cenderung lamban.
Bagi Anda yang ingin berinvestasi produk keuangan, saham bluechip dapat menjadi pilihan. Karena reputasi perusahaan dari saham tersebut sangat baik, sehingga hasil investasi Anda berpeluang menghasilkan dividen. Untuk berinvestasi saham jenis ini, Anda perlu mempersiapkan modal yang cukup besar.
Istilah Saham
Dunia investasi memiliki beberapa istilah saham yang ada pada bursa efek, intras club juga memiliki berbagai istilah saham yang sudah dibuat kamus. Jika, Anda berencana investasi dalam bentuk saham, tentu harus mengetahui istilah-istilah tersebut. Sebelum berinvestasi, Anda harus membekali diri dengan pengetahuan tentang seluk beluk produk investasi yang rencananya akan Anda pilih.
Sebagian besar investor menyerahkan modalnya kepada emiten, agar dapat memperoleh keuntungan dari investasi. Tentu saja, kedua belah pihak, baik investor maupun emiten tidak ingin mengalami kerugian. Pilihlah emiten yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar investasi saham Anda terlindungi dan terjamin aman.
Jika, ada investasi yang menawarkan modal rendah, dan keuntungannya berpotensi tinggi. Sebagai investor harus waspada terhadap hal tersebut, jangan sampai Anda terjebak dalam investasi bodong.
Pada umumnya, semakin tinggi modal yang investor keluarkan, maka resiko yang sewaktu-waktu terjadi juga tinggi. Oleh karena itu, sangat penting sekali membekali diri dengan ilmu berinvestasi, sebelum menanam modal. Agar dapat meminimalisir resiko, Anda juga bisa memilih sendiri produk investasi yang potensial, dan mengontrol pergerakan investasi secara mandiri.
ARA
Auto Rejection Atas atau ARA merupakan kondisi yang menyatakan saham naik secara siginifikan mencapai batas atas. Auto rejection merupakan batas minimum dan maksimum kenaikan maupun penurunan harga saham dalam rentang waktu satu hari menurut transaksi bursa.
Sistem yang ada pada bursa akan menolak transaksi jual beli saham secara otomatis. Jika harganya melebihi batas atas yang telah ada sebelumnya, berdasarkan ketetapan bursa efek Indonesia. Saham yang mengalami auto rejection atas, tidak masuk ke antrian jual atau offer.
Jakarta Automated Trading System telah mengatur batas atas dalam bentuk persentase. Batas atas mampu mencapai kenaikan dua kali lipat dari biasanya, jika saham tersebut baru pertama kali masuk ke BEI.
Saham yang baru pertama kali masuk ke bursa efek sebagai penawaran perdana adalah IPO. Salah satu saham yang dapat mencapai batas atas selain IPO, adalah saham yang terkena merger maupun akuisisi.
Saham yang naik hingga batas atas, biasanya saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah, bukan yang kapitalisasinya besar. Walaupun, saham yang harganya mampu naik sampai batas atas, terlihat dapat memberi keuntungan secara cepat bagi investor. Tetapi, auto rejection atas ini tidak dapat terprediksi, bisa saja saham dalam sehari mengalami kenaikan harga mencapai batas atas, besoknya juga begitu. Hal sebaliknya juga dapat terjadi, bisa saja esoknya saham tersebut harganya turun.
ARB
Masih termasuk bagian istilah saham auto rejection, ARB merupakan singkatan dari Auto Rejection Bawah yang berarti harga saham menurun signifikan sampai pada batas bawah. Saham yang harganya sudah mencapai batas bawah, tidak akan masuk pada antrian beli atau bid.
Dengan kata lain, sistem pada bursa efek akan menolak transaksi pembelian saham yang harganya berada pada batas bawah. Ketetapan ini bertujuan agar transaksi jual beli saham berjalan sewajarnya. Awalnya, persentase auto rejection bawah sama dengan auto rejection atas.
Semenjak pandemi pada bulan Maret 2020, BEI menetapkan batas bawah sebesar 10%, sebelumnya rentang batas bawah berkisar 20-35%. Karena, pada Maret tahun 2020, banyak harga saham yang sampai ke batas bawah. Saham berlapis dua atau tiga mengalami penurunan, termasuk saham yang terdaftar pada LQ-45 harganya juga turun.
Padahal, saham yang termasuk pada indeks LQ-45, biasanya berasal dari perusahaan yang fundamentalnya baik. Sampai awal tahun 2021 kini, BEI menetapkan batas bawah harga saham sebesar 7%.
ATH
All Time High merupakan salah satu istilah saham dari singkatan ATH yaitu pencapaian nominal paling tinggi sepanjang masa oleh suatu aset.
FT
Floor Trader atau FT yaitu seseorang dari anggota bursa bertransaksi dari lantai bursa, untuk akun pribadinya. Biasanya, floor trader melakukan protes terbuka pada saat pertukaran saham. Saat ini, banyak trader yang menggunakan cara dengan sistem trading elektronik, yang tidak tertera pada pit. Sebutan lain dari floor trader adalah penyedia likuiditas secara individu.
CL
Salah satu istilah saham CL adalah singkatan dari Cut Loss, memiliki makna yang mirip dengan Stop Loss. Melakukan likuidasi saat mengalami kerugian, untuk mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar.
FL
Kerugian yang belum terealisasi atau masih mengambang adalah maknaFloating Loss atau FL. Floating loss membantu investor untuk mengetahui kapan harus menutup transaksi, agar tidak terjadi kerugian.
RI
Right Issue atau RI adalah tindakan perusahaan yang memprioritaskan saham baru kepada investor lama, sebelum menawarkan saham tersebut kepada investor baru. Biasanya, perusahaan menetapkan right issue menggunakan rasio. Contohnya 1:2, maka investor yang memiliki selembar saham, mendapatkan dua hak membeli saham yang baru terbit.
SL
Istilah saham yang berikut singkatan dari SL atau Stop Loss memiliki makna menghentikan kerugian. Kasusnya adalah harga saham milik trader mengalami penurunan, sehingga trader mengalami rugi sejumlah nominal tertentu. Jadi, trader melakukan penutupan transaksi, agar kerugian tidak bertambah.
SS
Salah satu istilah saham yang sering diterapkan oleh para emiten adalah SS atau Stock Split. Tindakan emiten membagi saham yang telah terbit, menjadi sejumlah saham baru. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan yang go public, dan terdaftar pada BEI.
TF
Dalam istilah saham ada sebutan Time Frame singkatan dari TF, yaitu mengamati naik dan turunnya harga saham dalam kurun waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar trading menghasilkan keuntungan yang bagus.
TP
Salah satu istilah saham yaitu TP dalam Bahasa Inggris merupakan singkatan dari Take Profit, yang berarti mengambil keuntungan. Biasanya, trader melakukan take profit ketika, harga saham miliknya naik. Setelah, melihat peluang keuntungan saham, trader menjual saham miliknya, dan mengambil keuntungan dari selisih harga jual saham saat ini, dengan harga beli saham sebelumnya.
TS
Istilah TS merupakan singkatan dari Trailing Stop, yaitu tindakan memperkecil resiko dengan menjual saham yang harganya turun, saat harga saham berangsur-angsur naik melebihi harga beli saham sebelumnya. Makna trailing stop memiliki kemiripan dengan cut loss dan stop loss, hanya saja tindakan trailing stop lebih ampuh menimalisir kerugian.
Bullish
Makna bullish adalah kondisi yang menggambarkan harga saham berangsur-angsur naik pada periode tertentu.
Bearish
Kebalikan dari salah satu istilah saham yaitu bulish, definisi dari bearish merupakan penurunan harga saham pada waktu tertentu.
Sideways
Apa itu sideways? Pergerakan harga saham cenderung datar, definisi datar dalam hal ini bukan garis lurus. Deretan siklusnya tetap menunjukkan puncak dan lembah, tetapi tidak terlihat kenaikan atau penurunan, hanya datar saja. Jika hal tersebut terjadi, trader mengawasi saja perkembangan saham, dan melakukan transaksi ketika ada peluang potensial.
Ada beberapa istilah saham yang familir dalam dunia investasi, namun belum tentu investor pemula mengetahuinya. Sebelum berinvestasi, para investor harus mengenali istilah tersebut, agar investasi berjalan baik dan resiko terminimalisir.
Saham Syariah
Inilah penjelasan lengkap mengenai saham syariah yang bebas riba tanpa bunga yang resmi dan terpantau oleh OJK (otoritas jasa keuangan). Salah satu produk investasi yang tersedia pada pasar modal syariah adalah saham syariah. Dengan adanya pasar modal syariah, memfasilitasi masyarakat muslim untuk berinvestasi pada objek halal yang sesuai dengan rambu-rambu syariah. Indonesia merupakan salah satu negara yang berpeluang tinggi untuk mengembangkan pasar modal syariah, karena mayoritas penduduknya beragama Islam.
Penerapan aspek syariah pada pasar modal syariah tertera dalam fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Yaitu nomor 40 tahun 2002 tentang pasar modal dan pedoman umum tentang penerapan prinsip syariah pada bidang pasar modal.
Otoritas jasa keuangan mengkonversi prinsip syariah pada pasar modal Indonesia, dengan mengeluarkan peraturan nomor 15 pada tahun 2015 tentang penerapan prinsip syariah pada pasar modal.
Pertama kali, pasar modal syariah Indonesia muncul dengan menerbitkan reksadana syariah tahun 1997. Pada tahun 2000, Jakarta Islamic Index (JII) meluncur sebagai ISSI yang pertama kalinya. Setelah itu, sukuk dengan akad mudharabah terbit pertama kali tahun 2002.
Daftar Saham Syariah
Bursa Efek Indonesia menyatakan saham yang tercantum dalam daftar saham syariah merupakan efek dalam bentuk saham yang sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku pada pasar modal.
OJK dan MUI telah menyepakati prinsip syariah yang berlaku pada transaksi pasar modal syariah. Sebaiknya, Anda berinvestasi pada daftar atau ISSI yang tercatat pada ISSI. Per Januari 2021, ada sekitar 424 emiten yang tercatat oleh ISSI, termasuk dalam daftar saham dengan prinsip syariah.
Emiten-emiten tersebut adalah, Ace Hardware Indonesia Tbk. Baru (ACES), Bank BTPN Syariah (BTPS), Wijaya Karya (WIKA), XL Axiata (EXCL), Astra International (ASII), Kalbe Farma (KLBF), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Semen Indonesia (SMGR), dan emiten lainnya.
Saham Syariah Adalah
Definisi saham syariah menurut intras club adalah, terdiri dari dua kata, yaitu saham dan syariah. Saham adalah bentuk sebagian kepemilikan pada perusahaan yang terbit dalam wujud lembaran saham. Sedangkan, syariah adalah hukum yang berlaku berdasarkan ketetapan dalam Islam.
Jadi, definisi investasi syariah berarti bentuk kepemilikan pada suatu perusahaan yang produknya, jenis usaha, dan alur transaksinya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Jadi, objek usaha dari perusahaan tersebut harus halal, bukan memperjualbelikan barang atau jasa yang haram. Usaha yang termasuk haram seperti, perjudian, memproduksi makanan atau minuman dari bahan haram, serta usaha yang mengandung riba.
Transaksi yang syariah menggunakan akad syirkah, yaitu kepemilikan dua pihak atau lebih terhadap suatu usaha, dan besaran prosentase keuntungan bagi hasil berdasarkan kesepakatan yang telah berlaku antara pihak yang berakad.
Kriteria Saham Syariah
Ada poin-poin penting yang menyebabkan saham masuk ke dalam kriteria saham syariah. Kriteria yang harus terpenuhi agar saham masuk ke dalam kategori ISSI.
1. Perusahaan Menjalankan Kegiatan Usaha yang Halal
Investor syariah tidak boleh berinvestasi pada perusahaan yang menjual barang haram, atau menerapkan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Kegiatan usaha yang bertentang dengan prinsip syariah.
Misalnya seperti, perjudian, mempraktikkan riba, transaksi tidak ada penyerahan barang atau jasa, transaksi dengan penawaran atau permintaan palsu, transaksi mengandung unsur gharar, maisir, maupun suap, memproduksi barang haram, serta barang atau jasa dapat menimbulkan mudharat.
2. Emiten Memenuhi Rasio Keuangan yang Berlaku
Jika perusahaan memiliki hutang berbasis bunga, maka perbandingan total utang dengan total aset tidak boleh lebih dari 45%. Jadi, total hutang harus lebih kecil daripada aset. Selain itu, perbandingan total pendapatan yang mengandung bunga atau pendapatan non halal dengan pendapatan usaha dan lain-lain, tidak boleh lebih dari 10%. Perbandingan pendapatan non halal harus lebih kecil dari pendapatan usaha.
Perbedaan Saham Syariah Dan Konvensional
Ada hal-hal tertentu yang menjadi perbedaan saham syariah dan konvensional. Bagi, Anda yang ingin berinvestasi saham, harus memahami perbedaan antara saham ISSI dan konvensional. Produk investasinya memang sama, yaitu saham. Tetapi, ada hal spesifik yang berbeda antara keduanya.
1. Tidak Bertentangan dengan Prinsip Syariah 2
Dalam saham konvensional, calon investor dapat berinvestasi pada emiten apapun yang memiliki potensi bagus, dan menarik perhatian pemilik modal. Sedangkan, bisnis yang berjalan pada sektor syariah, objek bisnisnya harus halal dan tidak boleh keluar dari prinsip syariah.
Jadi, saham yang berada pada bursa efek Indonesia, tidak semuanya sesuai dengan prinsip syariah. Saham-saham yang termasuk syariah terdaftar pada Daftar Efek Syariah. Saham yang masuk ke DES terbagi dua.
Antara lain yaitu, saham berbasis syariah adalah emiten yang mengelola saham menyatakan perusahaannya sudah menjadi syariah sejak awal berdiri, kegiatan usahanya juga sesuai dengan prinsip syariah. Kedua, saham yang sesuai dengan prinsip syariah, yaitu perusahaan tidak termasuk perusahaan syariah, tetapi sahamnya memenuhi syarat untuk kategori syariah. Saham dengan tipe ini, harus melewati proses screening terlebih dahulu, agar bisa masuk ke DES.
2. Bagi Hasil antara Pemilik Modal dan Emiten
Jika sistem pada saham konvensional mengandung unsur riba, sama seperti bank konvensional pada umumnya. Saham yang termasuk kategori syariah menggunakan sistem pembagian hasil. Jadi, jika perusahaan mengalami keuntungan, maka investor juga berhak mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, jika perusahaan rugi, maka investor beresiko mengalami kerugian dalam investasinya. Jadi, untung sama untung, dan rugi sama rugi. Tidak bisa. jika perusahaan untung, maka investor akan rugi. Contohnya, ketika seseorang berinvestasi pada perusahaan makanan, jika perusahaan tersebut untung, maka Anda sebagai investor berhak menerima dividen dari perusahaan tersebut.
3. Musyawarah
Sebelum membeli saham, ada kesepakatan yang terjadi antara pemilik modal dan perusahaan. Musyawarah untuk menghasilkan kesepakatan ini, tidak boleh dengan unsur paksaan. Maksud dari hal tersebut adalah itikad saham, yaitu pemegang saham tidak mengalami gharar atau ketidakjelasan informasi atau maisir.
Perusahaan wajib menjelaskan dari awal, informasi mengenai perusahaan sejelas mungkin, dan seluk beluk mengenai perusahaan, agar tidak ada kesalahpahaman, antara investor dan emiten. Calon investor berhak menanyakan pertanyaan penting yang berkaitan dengan investasi saham, agar tidak ada kesenjangan informasi.
Saham syariah, juga berusaha adil dalam membagi keuntungan dan resiko. Tidak ada pihak yang lebih mendapatkan keuntungan, atau pihak yang mengalami kerugian berat sebelah.
Sebagai seorang Muslim, Anda bisa mencoba produk investasi di pasar modal syariah, produk tersebut dapat menjadi opsi dari saham konvensional. Sebelum terdaftar di DES, emiten melalui proses screening, untuk memastikan saham tersebut cocok masuk ke kategori syariah.
Investasi dengan prinsip syariah mencoba untuk mencari maslahat bagi kedua belah pihak. Karena, keuntungan sama-sama diterima, dan rugi sama-sama ditanggung. Akad dalam investasi saham kategori syariah ini, menggunakan akad syirkah. Penyetor modal juga mempunyai bukti kepemilikan perusahaan dengan bukti lembar saham. Maka, karena hal tersebut investor berhak menerima dividen atau keuntungan yang perusahaan peroleh. Jika, rugi maka investor juga menanggung kerugian bersama dengan perusahaan.
Investasi Saham
Inilah penjelasan lengkap mengenai apa itu investasi saham mulai dari kelebihan dan kekurangan yang ada beserta cara investasi online.
Salah satu produk dari investasi keuangan adalah investasi saham. Produk lain dari investasi keuangan adalah, reksadana, reksadana syariah, obligasi, sukuk, dan lainnya. Mendengar kata investasi, kebanyakan orang beranggapan bahwa investasi harus memiliki modal yang besar. Hanya orang-orang yang memiliki kelebihan materi saja, yang mampu berinvestasi.
Padahal, semua orang bisa melakukan investasi, jika memiliki kemauan kuat. Bahkan, memulai sebuah investasi bisa dari nominal sebesar seratus ribu rupiah. Coba pikirkan! Biaya kebutuhan hidup pada masa mendatang semakin tinggi.
Misalnya, ada seorang pemuda berkeinginan untuk menikah. Setelah menikah, pasti ada keinginan lain, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, rekreasi keluarga, pergi haji atau umrah, maupun hidup terjamin pada masa tua nanti. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menabung saja tidak cukup. Investasi menjadi jembatan bagi Anda, untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Apa Pengertian Investasi Saham?
Sebelum mengetahui definisi apa itu investasi saham? Terdapat dua kata, yaitu investasi dan saham. Investasi adalah upaya menanam modal atau aset dalam kurun waktu tertentu, dengan harapan memperoleh keuntungan besar pada masa yang akan datang.
Di sisi lain saham adalah bukti kepemilikan pada suatu perusahaan. Jadi, investasi saham adalah menanam modal dalam bentuk kepemilikan perusahaan, dan mendapatkan keuntungan sebanyak saham yang Anda beli.
Pada tahun 2020, Intras Club sudah menghitung terdapat lebih dari 700 perusahaan atau emiten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, klasifikasi saham pada sistem Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) menetapkan 9 sektor dan 56 sub sektor turunan.
Tahun 2021, BEI mengeluarkan klasifikasi baru, IDX Industrial Classification (IDX-IC). Adapun, klasifikasi baru tersebut terbagi menjadi 12 sektor, 35 sub sektor, serta 69 industri dengan 130 sub industri. Dua belas sektor tersebut, yaitu energi, perindustrian, bahan baku, konsumen primer, konsumen non-primer, kesehatan, keuangan, teknologi, infrastruktur, transportasi dan logistik, produk investasi tercatat, serta properti dan real estate.
Penerapan klasifikasi baru untuk mengembangkan sektor ekonomi dan perusahaan yang terdaftar pada BEI belum lama ini. Bursa Efek Indonesia menetapkan klasifikasi baru selaras dengan praktik yang biasa ada pada bursa saham lainnya.
Cara Investasi Saham Online
Beberapa investor pemula tidak mengetahui cara investasi saham online. Salah satu bentuk tanam modal yang populer di kalangan anak muda maupun influencer adalah investasi saham. Investor mendapatkan dividen, jika perusahaan menghasilkan laba, maka pemilik modal mendapatkan keuntungan yang fantastis dari investasi saham.
1. Mempersiapkan Modal Awal
Ketentuan minimal pembelian saham adalah satu lot, atau setara seratus lembar. Misalkan, harga satu lembar saham Rp. 1000, maka modal untuk membeli satu lot saham adalah Rp. 100.000. Jadi, apakah dengan nominal seratus ribu, sudah menjadi investor saham?
Tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan sekuritas, beberapa sekuritas menetapkan minimal modal awal pembukaan rekening efek kisaran 3-5 juta rupiah. Ada juga sekuritas yang tidak menetapkan syarat minimal dana untuk membuka rekening efek.
Semakin besar harga saham, semakin tinggi juga mengeluarkan modal awal. Oleh sebab itu, gunakan dana khusus untuk berinvestasi agar tidak tercampur dengan dana kebutuhan lain.
2. Membuka Rekening Efek
Seperti halnya menabung, butuh pembukaan rekening pada perusahaan sekuritas untuk investasi saham. Pilihlah perusahaan sekuritas yang terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar transaksi Anda terjamin keamanannya.
Untuk membuka rekening efek, bisa datang ke perusahaan sekuritas secara langsung, atau melalui media online, dengan mengunjungi website resmi sekuritas atau aplikasi investasi pada smartphone. Proses pembukaan rekening memakan waktu sekitar 24 jam.
Setelah itu, calon investor mendapatkan Rekening Dana Nasabah (RDN) dan kartu Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). KSEI merupakan kartu identitas yang menandakan bukti sah menjadi investor, dan berfungsi cek portofolio saham.
3. Menyetor Dana yang Telah Dipersiapkan ke Rekening Efek
Menyetor dana yang sudah tersedia sejak awal ke rekening dana nasabah. Cara mengirimnya hampir sama dengan setor dana ke rekening tabungan. Top up dana pada RDN, bisa melalui transfer ATM, digital banking, maupun setor tunai ke teller.
4. Transaksi Online
Setelah rekening aktif dan sudah top up sejumlah dana ke RDN, Anda siap melakukan investasi saham secara online. Biasanya, pada aplikasi investasi terdapat fitur rekomendasi, Anda bisa memanfaatkan fitur yang ada di aplikasi, atau bertanya langsung dengan customer service terkait teknis transaksi.
Kelebihan Investasi Saham yang Harus Dipahami
Apa saja kelebihan investasi saham? Selain, faktor transaksi investasi saham yang mudah dan cepat, serta menawarkan keuntungan fantastis. Produk investasi satu ini, mempunyai kelebihan sebagai berikut.
1. Return yang Berpotensi Tinggi
Pergerakan saham yang dinamis, sehingga menyebabkan investor mendapat return besar dengan cepat. Karena hal tersebut, investasi saham dapat memberikan banyak keuntungan dengan mudah.
2. Nilainya Sangat Likuid
Saham memiliki nilai yang sangat likuid, karena itu bila investor cerdas mengelola saham. Maka, saham bisa terjual dengan harga yang lebih tinggi, daripada harga awal saat membeli. Selain itu, pemerintah telah memfasilitasi wadah jual beli saham melalui bursa efek Indonesia.
3. Tidak Membutuhkan Karyawan
Anda bisa mengawasi kondisi saham sendiri, sehingga tidak perlu mempekerjakan karyawan. Karena itu, investor harus tahu banyak tentang dasar dan alur saham. Anda bisa berkonsultasi dengan mentor yang berpengalaman dalam mengelola saham. Maka, risiko kerugian dapat terminimalisir.
4. Tidak Ada Pajak
Selama berinvestasi dalam bentuk saham, investor tidak perlu membayar pajak. Karena tidak ada kewajiban pajak yang bagi investor.
5. Tidak Ada Biaya Perawatan
Biasanya, dalam berbisnis membutuhkan dana untuk merawat peralatan dan perlengkapan penunjang bisnis. Investasi saham tidak memerlukan biaya perawatan, sehingga pemilik modal bisa fokus ke aktivitas lainnya. Namun, investor harus mengawasi perkembangan saham, agar lebih cepat mengambil tindakan saat terjadi hal buruk.
6. Memantau Nilai Saham dari Smartphone
Investor dapat mengecek pergerakan saham secara berkala lewat gadget secara online, dan mendapatkan laporan secara teratur tentang saham miliknya.
Kekurangan Investasi Saham
Apa saja kekurangan investasi saham? Meskipun, berpeluang mendapatkan keuntungan besar. Saham juga tidak lepas dari risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
1. Risiko Kerugian Besar
Return yang tinggi ternyata memiliki potensi rugi yang tidak kalah besarnya, jika salah memilih saham. Saham juga fluktuatif, karena nilainya yang sangat likuid.
2. Mudah Terpengaruh Karena Tergiur Pendapatan Besar
Kemudahan mengakses harga saham, bisa saja menjadi bumerang bagi investor. Beberapa orang bertindak secara ceroboh hanya karena tergiur mendapatkan keuntungan dengan cepat. Apalagi, jika pergerakan saham saat itu sedang pada posisi positif.
Sebelum memutuskan untuk investasi saham. Sebaiknya, Anda pelajari dahulu dasar-dasar tentang saham, untuk mengurangi risiko. Tujuan utama investasi adalah mendapatkan keuntungan, tentu saja Anda tidak ingin mengalami kerugian karena berinvestasi.
Trading Saham
Sebelum melakukan trading saham, calon investor harus memahami makna saham. Membeli saham merupakan salah satu bentuk investasi era modern. Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan seseorang terhadap ekuitas suatu perusahaan.
Setiap bisnis yang dijalankan pasti membutuhkan modal, mengeluarkan saham merupakan salah satu cara perusahaan menambah modal usaha. Dengan mengeluarkan saham dalam bentuk sertifikat, dan menerbitkannya ke pasar modal. Investor dapat membeli saham perusahaan melalui pasar modal. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan modal dari pembelian saham oleh investor.
Pemilik modal atau investor menyerahkan modal pada perusahaan, dalam bentuk uang. Perusahaan menggunakan modal dari investor untuk membiayai operasional perusahaan, agar memperoleh laba. Setelah itu, investor menerima dividen dari perusahaan. Dividen adalah pembagian hasil keuntungan perusahaan untuk investor, berdasarkan banyaknya jumlah kepemilikan saham.
Apa Itu Trading Saham?
Istilah trading saham sangat familiar dalam telinga para investor. Jadi, apa itu trading saham? Trading merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dengan arti perdagangan. Namun, makna trading dalam hal ini adalah, jual beli dalam waktu singkat. Aktivitas membeli saham, lalu menjualnya kembali saat harganya naik, dalam jangka pendek.
Secara sederhana, membeli saham saat harga turun, menjualnya ketika harga naik. Penjualan saham jangka pendek ini, bisa dalam hitungan hari, minggu, bahkan beberapa jam saja. Rentang waktu menjual saham jangka pendek, biasa dilakukan dalam jangka waktu 15 menit, 30 menit, atau paling lambat satu minggu.
Tujuannya adalah mendapatkan capital gain atau selisih harga pembelian saham terakhir dengan penjualan saham. Namun, trading saham dapat beresiko tinggi, ketika membeli saham yang harganya terus menurun.
Cara Trading Saham Online
Tidak semua calon investor mengetahui cara trading saham online. Aktivitas membeli saham dapat melalui sistem offline maupun online. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, melakukan transaksi pada pasar modal bisa melalui gadget, kapan saja.
Saat bersantai sembari memilih-milih bursa efek lewat gadget, transaksi lebih mudah dan tidak memakan waktu. Secara sekilas, semua orang bisa melakukan trading saham dengan mudah. Menjadi seorang trader, tidak wajib berlatar belakang keuangan, agar mengetahui istilah saham dan menganalisa pergerakan saham dengan detail. Mempersiapkan modal dan jeli memilih saham, seorang trader harus memiliki hal tersebut.
Poin terakhir, bertransaksi saham terhadap emiten atau perusahaan yang telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut adalah step by step cara melakukan trading secara online yang Intras Club rekomendasikan.
1. Buat Akun Untuk Transaksi Saham
Sebelum melakukan transaksi jual beli saham, pemilik modal memerlukan broker saham sebagai jembatan transaksi. Biasanya, para trader berpengalaman memilih broker yang menawarkan komisi cenderung rendah, dan proses order cepat pada masa trading sensitif.
Bagi trader pemula bisa mencari broker online yang menyediakan edukasi tentang trading saham, seperti tutorial online dan panduan dalam bentuk artikel. Selain itu, mempertimbangkan fitur lain pada broker seperti, informasi waktu yang tepat untuk bertransaksi, filter saham, sarana menganalisa saham, serta layanan customer sevice yang profesional. Pilihlah broker yang mengajukan ketentuan dan sarana, yang sesuai dengan tipe atau pengalaman investasi Anda.
2. Menyetor Dana Pada Rekening Saham
Setelah menyelesaikan tahap pertama yaitu, membuat rekening. Selamat! Anda sudah terdaftar menjadi investor yang bisa melakukan trading saham, pada sistem. Selanjutnya, calon investor melakukan setor dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN), minimal sejumlah 5 juta rupiah.
Angka minimum ini dapat berubah, tergantung kebijakan perusahaan pialang tempat membuka rekening saham. Untuk nomor RDN, Anda dapat menanyakannya ke perwakilan broker. Setelah menyetor dana awal, sesuai dengan ketentuan perusahaan sekuritas, Anda bisa melakukan trading kapan pun.
3. Memilih Saham
Sebelum memutuskan membeli saham, pertimbangkan beberapa hal, agar saham tersebut dapat memberikan keuntungan yang fantastis. Anda perlu melakukan analisa fudamental yaitu, menganalisis kondisi perusahaan.
Apakah perusahaannya berkembang, sehat, dan keuntungan yang ditawarkan meningkat. Analisa teknikal berfungsi untuk menganalisis kapan waktu yang tepat untuk membeli saham. Melakukan kedua analisa tersebut dengan tujuan, mengurangi resiko yang terjadi.
4. Membeli Saham Dengan Investasi Online
Setelah membuat akun, menyetor dana, memilih saham, serta melakukan riset terhadap saham yang ingin Anda beli. Sekarang, Anda sudah bisa melakukan langkah selanjutnya, yaitu membeli saham yang sesuai dengan keinginan.
Kelebihan Trading Saham
Apa saja kelebihan trading saham? Saham merupakan salah satu produk investasi, yang paling menguntungkan daripada deposito, reksadana, maupun obligasi. Setiap produk memiliki kelebihan masing-masing, termasuk trading saham.
1. Berhak Mengikuti RUPS
Membeli saham berarti memiliki aset perusahaan, pemilik modal berhak mendapatkan laba perusahaan yang disebut dividen. Serta, memiliki hak menentukan pimpinan dan strategi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Menerima Dividen Berdasarkan Kepemilikan Jumlah Saham
Pemegang saham berhak menerima dividen atau keuntungan secara merata, sesuai dengan jumlah lembar kepemilikan saham masing-masing. Semakin besar saham yang dimiliki pemilik modal, semakin banyak mendapatkan dividen. Pembagian saham hanya berlaku, ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, dan banyak pemegang saham menyetujui pembagian dividen dalam RUPS.
3. Selisih Harga Jual Dan Beli Berpotensi Gain
Ketika melakukan trading saham, ada kemungkinan selisih harga jual dan beli mendapatkan keuntungan (gain). Keuntungan perusahaan yang semakin besar, menyebabkan harga saham naik. Kenaikan harga sering dimanfaatkan oleh trade, menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga beli sebelumnya.
Kekurangan Trading Saham
Apa saja kekurangan trading saham? Investasi yang memiliki potensi tinggi, maka resiko yang mungkin terjadi juga tinggi. Jika, ada sebuah investasi yang mengiming-imingi keuntungan tinggi, tetapi resiko rendah. Kasus tersebut merupakan investasi bodong.
1. Beresiko Tidak Dapat Dividen
Ada kalanya dalam berbisnis terjadi kerugian, tentu perusahaan tidak ingin hal tersebut terjadi. Namun, kerugian perusahaan dapat berimbas kepada pemegang saham. Salah satunya, pemilik modal terancam tidak mendapat dividen karena perusahaan menderita kerugian. Keuangan perusahaan juga terkena dampak dari kejadian ini, sebab kerugian akan menghabiskan modal perusahaan.
2. Selisih Antara Harga Jual Dan Beli Berpotensi Loss
Harga saham yang turun merupakan resiko yang dapat terjadi dalam trading saham. Kemungkinan hal tersebut terjadi, karena kondisi perusahaan dan performa bisnisnya sedang tidak baik. Menjual saham lebih rendah dari harga beli sebelumnya, menyebabkan loss. Karena pemilik modal tidak mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut.
3. Perusahaan Bangkrut Dan Likuidasi
Jika perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan, ada kemungkinan perusahaan tersebut bangkrut. Resiko terburuk bagi para pemiliki modal adalah kebangkrutan. Perusahaan menggunakan sisa keuangannya untuk, membayar pajak, melunasi hutang, serta membayar gaji karyawan. Penerima hak paling akhir setelah perusahaan likuidasi adalah para pemegang saham.
Syariah mengizinkan praktik trading pada saham, dengan catatan objek jual beli harus barang yang halal, karena saham memiliki underlying asset. Investasi harus ke perusahaan yang mengelola aset atau barang halal. Trader berkomitmen tidak melakukan transaksi trading saham yang dilarang seperti short selling atau margin trading. Untuk melakukan trading syariah bisa melalui Sharia Online Trading System.